Obligasi Berbasis Syariah Kurang Diminati Investor

foto : istimewa

Jakartakita.com – Director Head of Invesment Banking Indo Premier Securities, Rayendra L Tobing mengatakan, penerbitan Obligasi/sukuk untuk pasar syariah masih kecil dibandingkan pasar non syariah.

Oleh karenanya, di setiap penerbitan obligasi, pasti ditawarkan obligasi yang berbasis syariah dan non syariah.

“Nah, makanya kalau ada obligasi, pasti ada syariah dan non syariah. Biasanya yang konvensional lebih laku, karena investor yang non syariah lebih banyak dan untuk pasar juga lebih besar yang non syariah,” jelasnya, di Jakarta, Senin (20/6/2016).

Dijelaskan, penerbitan obligasi/sukuk syariah terbatas pada jumlah investor yang membelinya, meskipun marketnya ditujukan pada siapa saja. Namun, bagi investor institusi syariah hanya dapat membeli obligasi berbasis syariah saja.

“Untuk marketnya siapa saja bisa beli syariah, tapi untuk institusinya syariah, dia hanya bisa beli syariah saja. Jadi semua bisa beli syariah, tapi investor syariah hanya bisa beli syariah,” jelasnya.

Sementara itu, untuk emiten yang menerbitkan syariah ataupun non syariah, kondisi tersebut tidak terlalu berpengaruh. Karena untuk emiten, yang terpenting adalah dana yang masuk ke dalam perusahaan.

Kendati demikian, menurutnya, pertumbuhan sukuk sudah mulai bagus dibandingkan sebelumnya. Adapun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), juga sedang gencar-gencarnya mensosialisasikan obligasi berbasis syariah.

“Sekarang pertumbuhan sukuk mulai bagus,” pungkasnya. (Heri Supriyatna)

 

Invesment Banking Indo Premier SecuritiesObligasiOtoritas Jasa Keuangan (OJK)sukuksyariah
Comments (0)
Add Comment