Pameran Cafe & Brasserie Indonesia 2016 di Gelar Untuk Yang Pertama Kali

foto : istimewa

Jakartakita.com – Pengembangan industri kopi nasional semakin meningkat dari tahun ke tahun, mengingat saat ini industri kopi Indonesia sudah mampu menyerap sekitar 40% produksi dalam negeri dan tumbuh 15% per tahun, baik itu kopi instant, olahan, premium maupun kopi Spesialti.

Asosiasi Eskportir Kopi Indonesia (AEKI) mencatat, angka konsumsi kopi turut melonjak 36 persen dalam rentang 2010-2014.

Kementerian Perindustrian pada 2015 juga mencatat pertumbuhan konsumsi produk kopi olahan di dalam negeri meningkat, rata-rata lebih dari 7 persen per tahun.

Menyikapi kondisi tersebut, Reed Panorama Exhibitions dengan dukungan AEKI, Asosiasi Kopi Spesialti Indonesia (AKSI), Dewan Teh Indonesia (DTI) serta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian, menggelar pameran Cafe & Brasserie Indonesia (CBI) 2016 untuk kali pertama, sebagai pameran industri cafe terbesar di Indonesia.

Kegiatan pameran akan berlangsung pada tanggal 2 – 4 September 2016 di Hall B, Jakarta Convention Center mulai jam 10.00 – 21.00 WIB, dan terbuka untuk umum.

Wakil Ketua AKSI, Kasmito mengatakan, kini kopi memiliki nilai tambah yang produktif. Kopi bukan hanya komoditas namun juga sebuah seni dan gaya hidup.

“Ada seni mulai dari penanaman, persiapan, roasting hingga penyajian. CBI bisa membuat nilai secangkir kopi menjadi lebih dihargai,” terang Kasmito, dalam keterang pers di Jakarta, Jumat (26/8/2016).

Perkembangan bisnis café, juga diakui oleh Wakil Ketua Umum Bidang Restoran Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Sudrajat.

Menurutnya, bisnis cafe turut memberikan dampak terhadap menggeliatnya sektor wisata.

Sudrajat menyebut, pola hidup masyarakat saat ini mulai berubah. Saat ini, tuturnya, rapat-rapat banyak dilakukan di cafe termasuk cafe di hotel-hotel.

“Ini peluang besar. Semoga CBI menjadi pameran berkelas dan terus berkontribusi positif terhadap perkembangan industri wisata Indonesia,” tutur Sudrajat.

Project Director Reed Panorama Exhibitions, Steven Chwee mengatakan, akan ada beragam agenda yang memanjakan pengunjung selama CBI berlangsung.

Selain menghadirkan brand industri cafe, CBI juga hadir dengan berbagai kompetisi yang pastinya akan sangat menarik bagi para pengunjung, seperti salah satu contohnya CBI BAMSKI (Barista Masa Kini) Championship Jakarta 2016 yang merupakan ajang bagi para barista untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya.

Selain itu, bagi para chef, ada ajang CBI Culinary Challenge 2016 untuk menunjukkan kreativitas mereka dalam meracik 5 kategori masakan yaitu Modern Sandwich, Deep Sea Hot Cooking, Asian Noodle Soup, Modern Indonesian Plated Dessert, High Tea Innovation.

Para pengunjung, tutur Steve, juga bisa menikmati berbagai workshop soal kopi dan teh yang dibawakan oleh para professional dengan pengalaman belasan tahun di industri profesional.

“Pecinta kopi juga bisa bergabung dalam CBI Roasting Class bersama para ahlinya. Sementara pecinta teh bisa berkumpul dalam CBI Tea Class guna mengetahui variasi jenis teh dan advance workshop bagi profesional di bidang kafe,” jelas Steven.

Adapun para pengunjung juga bisa mencicipi cita rasa kopi khas nusantara yang nikmat dalam CBI Cupping Session secara gratis.

“Tak luput juga hadir kegiatan unik di bidang social seperti charity Dine in the Dark,” tandas dia.

 

Asosiasi Eskportir Kopi Indonesia (AEKI)Asosiasi Kopi Spesialti Indonesia (AKSI)jakarta convention centerKementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrianpameran Cafe & Brasserie Indonesia (CBI) 2016Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)Reed Panorama Exhibitions
Comments (0)
Add Comment