James Boey, General Manager Reed Panorama Exhibitions, di Jakarta pada Kamis (8/9/2016) mengungkapkan selama tiga hari pameran, tercatat ada 17.059 Investor yang memadati pameran bisnis terintegrasi ini. Angka pengunjung ini meningkat dari penyelenggaraan FLEI 2015 yang didatangi oleh 15.096 Investor.
Pameran bisnis usaha waralaba dan kafe yang terintegrasi juga membuat total transaksi pada penyelenggaraan FLEI dan CBI 2016 mencapai angka US$ 75 Juta atau lebih dari Rp 900 miliar. Jumlah transaksi ini, papar James, meningkat dibanding tahun lalu sebesar Rp 600 miliar.
James menuturkan konsep pameran bisnis terintegrasi seperti FLEI dan CBI 2016 memberikan alternatif baru dalam ajang pameran bisnis. Calon investor memiliki banyak pilihan model bisnis tak hanya waralaba namun juga dunia kafe. Tawaran konsep pameran terintegrasi ini terbukti mendatangkan banyak pengunjung dari dalam dan luar negeri.
James juga mengucapkan penghargaan kepada Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (WALI), Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), Asosiasi Kopi Spesialti Indonesia (AKSI), Dewan Teh Indonesia (DTI) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) atas dukungan nyatanya dalam penyelenggaraan FLEI dan CBI 2016.
A Syafrudin, Ketua Asosiasi Kopi Spesialti Indonesia (AKSI) mengaku senang dengan penyelenggaraan CBI 2016. Pasalnya pameran bisnis kafe pertama di Indonesia tersebut menunjukkan gairah bisnis kafe dengan kopi sebagai salah satu komoditas utamanya terus berkembang.
Berbagai kompetisi untuk memajukan ketrampilan profesional di bidang kafe juga menambah kekayaan pengalaman dalam penyajian menu di kafe. “CBI berlangsung sukses terlihat dari para pelaku bisnis kafe, pemilik brand, profesional di bidang kafe hingga pecinta kopi dan teh berbagi antusiasme mereka yang besar,” kata Syafrudin.
Levita Supit selaku Ketua Umum Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (WALI) bersyukur FLEI 2016 mendapat respons yang luar biasa. Terbukti seminar, forum internasional, hingga gathering franchiser dihadiri oleh banyak peserta.
Levita menyebut total 17.059 investor yang berburu 350 brand dari 12 negara merupakan angka yang fantastik untuk Franchise & Licence Expo. “Pengunjung yang hadir dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara sehingga menjadikan Franchise & Licence Expo ini terbesar di Asia,” kata Levita.
Booth waralaba lokal dan asing, tutur Levita, juga banyak dikunjungi oleh pengunjung. Pelaku usaha dari berbagai daerah banyak yang berinvestasi bisnis di FLEI 2016 antara lain Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera.
“Hasil survei WALI, exhibitor amat sangat puas dengan semua acara yang diadakan FLEI 2016 dengan melimpahnya pengunjung,” tutur Levita. Ia menyebut pada hari terakhir pameran, bahkan ada exhibitor yang sudah tidak menawarkan lagi bisnisnya karena sudah terlalu banyaknya peminat.
Pengunjung juga sangat puas karena begitu banyak pilihan bisnis waralaba dan kafe yang ditawarkan. Sampai pameran selesai, bisnis waralaba yang paling tinggi responsnya adalah makanan & minuman serta jasa seperti spa, laundry dan klinik.
“Pengunjung juga banyak mendapat ilmu dan wawasan baru tentang bisnis waralaba melalui mini seminar dan konsultasi yang dilakukan di Booth WALI antara lain tentang digital marketing,” ujar Levita.
FLEI dari tahun ke tahun berkomitmen untuk terus memajukan dunia waralaba Indonesia beserta pelakunya. “Sampai bertemu di FLEI 2017 yang akan diadakan pada tanggal 8 – 10 September 2017,” pungkas Levita.