Jakartakita.com – Kursi ikonik berdesain klasik, POÄNG dari IKEA, merupakan salah satu perabot kursi yang digemari masyarakat dunia. Kursi berlengan POÄNG diciptakan dan diperkenalkan empat puluh tahun yang lalu oleh seorang desainer Jepang, bernama Noboru Nakamura.
POÄNG hadir dengan bingkai bergaya khas Skandinavia dan pilihan desain sarung yang beragam, dan telah menjadi salah satu produk IKEA yang terlaris dengan penjualan rata-rata sebanyak 1,5 juta unit setiap tahunnya, atau 31% dari penjualan kursi berlengan IKEA di seluruh dunia.
“POÄNG adalah contoh desain klasik modern yang sudah terbukti sepanjang jaman dan merupakan penerapan apa yang IKEA sebut dengan Democratic Design”, kata Eliza Fazia, Marketing Manager IKEA Indonesia, dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Rabu (28/9/2016).
“Sudah 40 tahun lamanya kursi berlengan POÄNG menghadirkan sinergi antara gaya, fungsi, kualitas, kenyamanan dan dengan harga yang terjangkau,” sambungnya.
Sejarah & Evolusi POÄNG
Nakamura tiba di Swedia pada tahun 1970-an untuk mendalami desain Eropa. “Satu alasan mengapa saya ingin pergi ke Eropa Utara adalah karena disana memiliki elemen-elemen kreatif yang mendasar untuk manusia”, kata Nakamura.
“Produk-produknya sangat nyaman, ceria dan lembut ketika disentuh dan digunakan, dan setiap elemennya memiliki arti dan nilai yang signifikan.”
Ketika bergabung dengan IKEA, Nakamura bertemu dan berkolaborasi dengan Lars Engman seorang desainer di IKEA, dan tidak lama kemudian lahirlah POÄNG yang pada awalnya diberi nama POEM.
Pemikiran untuk pemakaian sehari-hari yang nyaman merupakan hal yang utama ketika POÄNG dirancang, dan kita dapat menyaksikannya dengan mudah dari bentuk bingkai kursinya yang unik dan dengan kayu lekuk yang lentur ketika diduduki. Bingkai kayu lekuk berlapis juga dirancang untuk ketahanan, memberikan kekuatan untuk tetap kokoh berdiri pada saat diduduki dari hari ke hari.
Desain POÄNG secara umum tidak berubah banyak sejak pertama kali diperkenalkan. Produk POÄNG pernah mengalami sedikit perubahan – tepatnya terhadap suatu hal yang terkait dengan efisiensi.
“Sebagai bagian dalam menjaga sumber daya alam dan pengurangan limbah seminimal mungkin, kami mengupayakan dan berhasil untuk memangkas biaya terkait produk POÄNG secara signifikan tanpa merubah desain dan kenyamanan yang selama ini sudah dikenal dan dicintai oleh penggemar POÄNG,” jelas Eliza.
Satu-satunya perubahan yang menonjol terjadi pada tahun 1992 ketika rangka pipa besi POÄNG diganti sepenuhnya dengan kayu lekuk berlapis. Perubahan ini memungkinkan POÄNG untuk dapat dikemas datar dan dikirim lebih efisien sehingga memberi kontribusi sebesar 21% terhadap penurunan harga yang dapat dinikmati konsumen saat ini.