Jakartakita.com – Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN, mulai menyuarakan aspirasi dan janji-janji politiknya.
Di sebuah kesempatan acara diskusi bertajuk ‘Jakarta Menuju Ibu kota Ramah Perempuan dan Anak’ yang dihelat di Kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (14/10/2016) lalu, ia ‘berjanji’ apabila nanti terpilih sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta di Pilkada DKI 2017 mendatang, akan menjaga hubungan yang baik antara eksekutif dan legislatif terkait pembuatan aturan di ibu kota.
“Kenapa hari ini lebih banyak pergub daripada perda? Karena harmonisasi legislatif dan eksekutif kurang baik,” ungkap dia.
Ia pun menyayangkan sikap Ahok (sapaan akrab Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama) yang akhirnya memutuskan untuk memilih Pergub saat hubungan tersebut tak harmonis.
Sebab, tingkatan Pergub masih di bawah Peraturan Daerah (Perda).
Oleh sebab itu, jelas dia, keharmonisan antara eksekutif dan legislatif tidak boleh ditinggalkan dan harus dipelihara dengan baik.
Terkait adanya kepentingan politik dari pihak legislatif atau eksekutif dalam proses pembuatan aturan, menurut dia, dapat dibuka ke publik prosesnya untuk mengetahui masalah berasal dari legislatif atau eksekutif.
“Mari buka semua, semua sudah berbasis IT. Anggota dewan malu kalau macam-macam, sekarang APBD terbuka sampai rekening terkecil,” tutur Sylviana.
Dalam kesempatan tersebut, pasangan calon gubernur DKI, Agus Harimurti Yudhoyono itu juga menekankan, tidak ada “one man show” dalam program-program di Jakarta, karena semuanya merupakan hasil kerja tim.
“Jangan jagoan merasa membenahi Jakarta sendirian, ini kerja tim,” tandasnya.