Sanusi Pegang Kendali Putaran Pertama Turnamen Pembuka IGT 2017

Jakartakita.com – Top Skor Golf Invitational, turnamen pembuka Indonesian Golf Tour (IGT) musim 2017, pada Senin (30/1/2017) menjalankan putaran pertama di Matoa Golf Nasional, Jagakarsa, DKI Jakarta. Turnamen berhadiah total Rp200 juta ini diikuti sebanyak 110 pegolf, 19 di antaranya adalah para pegolf berstatus amatir.

Hujan gerimis sempat menunda jadwal tee pagi selama 15 menit. Tee-off grup pertama pada pukul 06.45 WIB, dari 6.30 yang semula dijadwalkan. Namun, kondisi cuaca akhirnya membaik hingga sore hari.

Pegolf veteran Sanusi memegang kendali pimpinan sementara di leaderboard pada  putaran pertama Top Skor Golf Invitational yang merupakan seri pertama Indonesian Golf Tour (IGT) ini. Pemain berusia 47 tahun ini membukukan skor 5 di bawah par (67).

Sejak pergelaran IGT yang dimulai pada 2014,  Sanusi belum merasakan gelar juara. Padahal, pria yang mulai bermain golf sejak 1983 ini merupakan pegolf langganan juara dan selalu menjadi pesaing kuat pegolf-pegolf seusianya, seperti Ilyasak, Junaidi Ibrahim, I Ketut Sugiarta, dan seniornya Maan Nasim.

Karena itu, bisa memimpin di hari pertama pada Top Skor Golf Invitational merupakan kesempatan Sanusi meraih gelar pertama IGT.

“Setiap tahun target saya adalah untuk menang. Namun itu belum tercapai. Prinsip permainan saya itu “menyerang”. Apa pun itu, saya bermain menyerang,” kata Sanusi yang bermain di jadwal tee pagi.

Karena hanya unggul satu pukulan dari pesaing-pesaing terdekatnya, Sanusi akan tetap menerapkan strategi serupa dengan hati ini. “Jadi permainan saya besok (Selasa) akan memakai strategi yang sama,” tambahnya.

Syukrizal yang bermain di jadwal tee siang menempel ketat di posisi kedua, tertinggal satu pukulan. Pegolf asal Aceh ini mencetak skor 4 di bawah par (68). Syukrizal sempat berbagi tempat dengan Sanusi di posisi pertama sebelum akhirnya membuat bogey di hole penutup sehingga skornya menjadi 4 di bawah par.

Lima pegolf berada di T3 dengan skor sama 3 di bawah par (69). Mereka adalah Almay Rayhan Yaquta, Ramadhan Alwie, Ketut Sugiarta, Rinaldi Adiyandono, dan Ian Andrew.

“Untuk permainan hari ini (Senin), driver saya masih kurang baik. Saya harus perhatikan pukulan driver saya besok (Selasa),” kata Ian.

Meski memiliki jadwal bermain di turnamen regional seperti Asian Development Tour, Ian tetap memprioritaskan diri untuk bermain di IGT.

“Tahun ini saya akan banyak bermain di turnamen luar negeri. Di setiap kesempatan yang bisa saya dapatkan, saya harap bisa mengikuti semuanya. Namun tetap prioritas saya bermain di turnamen lokal sebagai bentuk mendukung perkembangan golf di Indonesia,” kata Pegolf Terbaik Indonesia 2015 ini.

Almay menjadi satu-satunya pegolf amatir yang bertahan di posisi 3 besar, dan berpeluang besar mengukir gelar “the Low Amateur”. Satu-satunya pesaing terdekat Almay adalah Grady Santoso yang saat ini menempati posisi T26 dengan skor 2 di atas par (74).

Golfigtmatoapegolfsanusitop skorturnamen
Comments (0)
Add Comment