Indra Juara Permata Indonesian Golf Tour

Jakartakita.com – Indra Hermawan pada akhirnya keluar sebagai juara “Permata Indonesian Golf Tour” setelah meraih kemenangan dramatis dalam putaran ketiga turnamen yang berlangsung di Padang Golf Modern, Tangerang, Banten, Jumat (24/2/2017). Indra yang awalnya diprediksikan sulit untuk menggeser George Gandranata, pimpinan leaderboard selama dua hari putaran Seri II Indonesian Golf Tour (IGT) yang berhadiah total Rp200 juta ini, justru bisa memenangi gelar yang sudah diimpi-impikannya selama hampir 6 tahun.

Kemenangan Indra ditentukan pada hole penutup putaran ketiga hari ini setelah putting George yang bernilai par gagal masuk, sedangkan Indra berhasil membuat skor par. Hasil bogey yang dibuat George di hole 18 ini mengubah skornya yang awalnya sama-sama sembilan di bawah par (10 under) dengan Indra menjadi delapan par. “Ketika putt George (untuk par) gagal masuk, saya pun ikut sedih,” kata Indra,  yang terakhir kali memenangi gelar profesional pertamanya pada 2011.

Bagi Indra, kemenangan ini sangat mengejutkan dirinya. Ia tidak pernah berpikir untuk menang, mengingat George sedang bermain sangat luar biasa.  Indra mengawali putaran ketiga dengan skor tertinggal empat pukulan George yang mengumpulkan skor selama dua hari dengan 10 di bawah par.

Setelah sempat double bogey di hole 2, Indra sempat menebusnya dengan dua birdie di dua hole berturut-turut. Skor keduanya bertahan hingga sembilan hole pertama: George 10 under dan Indra 6 under. Hole 11 menjadi titik balik kebangkitan Indra setelah membukukan birdie di hole 11, sebaliknya George bogey. Ketika Indra bertahan dengan skor par, George malah membuat bogey di hole 13, yang keunggulan George hanya satu pukulan. Indra akhirnya menyamai perolehan skor di hole 14: 8 under. Keduanya lalu sama-sama menambah perolehan 1 under di hole 16, menjadi 9 under.

Hingga hole 18 par 5, George sebenarnya memiliki keuntungan dalam jumlah pukulan. Ketika Indra harus melakukan empat pukulan untuk memasukkan bola ke green, George justru hanya tiga pukulan. Namun, George harus menyelesaikan dengan tiga putt setelah putt pertamanya yang berjarak hampir 3 meter gagal masuk dan bola berhenti dengan jarak sekitar 25 cm ke lubang. Ini pun harus diselesaikan George dengan dua putt.  Sedangkan Indra cukup memasukkan dengan satu putt, mengamankan skor par.

“Sepanjang permainan 18 hole saya bermain bertahan. Berusaha mengambil kesempatan ketika George melakukan kesalahan. Rupanya itu justru datang di hole akhir. Yang pasti, George itu lawan yang sepadan bagi saya. Ia memang pemain ulet,” kata Indra, yang beralih pro pada 2001.

“Saya cukup surprise bisa menang hari ini. Rasanya seperti saat menang pada 2011 lalu,” tambah Indra yang bisa membawa pulang hadiah uang sebesar Rp34 juta. “Selama ini saya berusaha untuk menang. Alhamdulillah penantian ini sudah berakhir.”

Posisi ketiga ditempati Benny Kasiadi yang mengumpulkan skor total 4 di bawah par, dan pnaraeringkat keempat diduduki Rory Hie dengan 3 under.

Pertarungan antara Naraajie E Ramadhan dan Almay Rayhan untuk gelar pemain amatir terbaik (Low Amateur) akhirnya dimenangi Naraajie.  Memulai permainan dengan skor sama-sama lima di atas par, kedua-duanya bertahan dengan sembilan hole pertama pada putaran akhir hari ini dengan dua di atas par.

Namun, Naraajie langsung meninggalkan Almay tiga hole terakhir dengan tambahan dua birdie, sedangkan Almay hanya menambah bogey. Pegolf berusia 16 tahun itu menutup permainan hari ini dengan skor 67, dan total skor even par. Sementara, Almay mencetak skor 70, dan skor total 3 di atas par.

Golfindrajuaranaraajiepadang golf modernPermata Indonesian Golf TourTangerang
Comments (0)
Add Comment