Jakartakita.com – Royal Media Intergrated Communication dan Dewan Kehormatan PWI Provinsi DKI Jakarta, bekerja sama dengan Koran SINDO menyelenggarakan seminar sehari IndoFintech2017 di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017).
Seminar ini mengusung tema ‘Strategi Fintech Merebut Pasar Indonesia’.
“Tujuan diselenggarakannya acara ini sebagai upaya untuk mendorong perkembangan industri dan layanan fintech di tanah air,” kata Ketua Panitia Seminar IndoFintech2017, Amy Ibrahim Atmanto disela-sela kegiatan acara.
Apalagi, lanjutnya, di tengah gelombang perubahan yang tengah berlangsung di era digital saat ini, diperlukan upaya bersama untuk bahu membahu dari seluruh pemangku kepentingan di industri dan layanan fintech. Sehingga masyarakat di tanah air mendapatkan manfaat maksimal dari perkembangan yang sedang berlangsung saat ini.
“Dan pada waktunya Indonesia memiliki industri fintech yang kokoh dengan segenap perangkat aturan main yang mampu menampung manfaat, kompleksitas dan mampu mengendalikan risiko yang menyertainya,” terang Amy.
Pentingnya IndoFintech2017 ini terlihat dari dukungan berbagai pihak. Khususnya dukungan penuh dari regulator, baik OJK dan Bank Indonesia (BI), peneliti maupun pelaku di industri fintech di tanah air.
Hadir sebagai keynote speech adalah Fithri Hadi, Direktur Operasional dan Sistem OJK.
Sedangkan sebagai pembicara di sesi I adalah Hendrikus Passagi, Peneliti Eksekutif Senior Departemen Kebijakan Strategis OJK yang membawakan tema: Persiapaan Regulasi Baru bisnis Fintech. Kemudian, Bhima Yudhistira, Peneliti Institute For Development of Economics and Finance (Indef) yang menyajikan tema Dampak Fintech Terhadap Perbankan.
Di sesi II tampil Yosamartha, Direktur Fintech Office BI. Ia membawakan tema: Pengaturan Tata Kelola Manajemen Fintech. Lalu hadir dari Geert Warlop, Deputy Director TrueMoney International yang membawakan tema Dinamika Transaksi Start-Up di Tengah Arus Digitalisasi di Indonesia.
Diskusi ini juga dihadiri M. Ajisatria Sulaiman, Direktur Asosiasi Fintech Indonesia, yang memaparkan Studi Kasus : Operasional Fintech vs Legalitas.