Jakartakita.com – Untuk pemenuhan kebutuhan energi nasional, PT Pertamina EP memiliki target internal berupa program Journey to 100.000 BOPD, dimana salah satu tulang punggung produksi ada di Asset 3 dan Asset 5.
Adapun sebagai salah satu backbone, Asset 3 menunjukkan peningkatan produksi yang signifikan terutama didapatkan dari keberhasilan reparasi Sumur XA 09 di lapangan lepas pantai Platform X-Ray yang dioperasikan oleh Jatibarang Field.
General Manager PT Pertamina EP Asset 3 Jatibarang, Wisnu Hindadari, mengakui produksi sumur XA-09 mengalami pertumbuhan.
Menurutnya, sebelum dilakukan reparasi, produksi terakhir sumur XA-09 lapisan X-35 dan X-32 per tanggal 3 Februari 2017 sebesar 87 barel per hari (BOPD). Setelah reparasi dilakukan, produksi minyak naik ke angka 2.011 BOPD.
“Setelah dilakukan reparasi sumur dengan membuka lapisan ke X-26, produksi XA-09 meningkat dan stabil, dengan produksi mencapai 2.011 BOPD. Ini tercatat per tanggal 22 Maret 2016,” ungkap Wisnu saat Pemaparan di Pertamina EP ASSET 3 Jatibarang, Indramayu, Senin (10/4/2017) kemarin.
Untuk diketahui, lanjut Wisnu, produksi di Jatibarang Field pada tahun ini, memiliki target sebesar 10.551 BOPD dan rata-rata produksi Jatibarang Field pada bulan April untuk minyak sebesar 7318 bopd dan gas sebesar 50.43 mmscfd.
Adapun struktur yang menjadi backbone produksi di Jatibarang Field adalah Struktur X-Ray yang merupakan lapangan offshore dan Struktur Jatibarang, Karang Komplek dan Cemara untuk lapangan onshore.
Sementara itu, Herman Rachmadi selaku Jatibarang Field Manager menyampaikan bahwa dalam pencapaian target produksi tahun 2017 terutama difokuskan pada Struktur Jatibarang dan Struktur X-Ray yang akan dilakukan peningkatan produksi dengan rencana kerja yang masif.
“Di Struktur Jatibarang akan dilakukan pemboran, fracturing dan well intervention di lapisan vulkanik sedangkan di Struktur X-Ray difokuskan pada reparasi dan optimasi produksi di lapisan X-26, X-25, X-34 dan X-35″, ujarnya.
Optimisme Jatibarang Field untuk mencapai target produksi 2017 cukup tinggi dengan adanya keberhasilan sumur fracturing JTB 84 (G/N= 1.199 blpd/ 587 bopd) dan sumur XA-09= (G/N= 3.647 blpd/ 2.628 bopd). (Edi Triyono)