Jakartakita.com – Pengembang properti PT Bumi Serpong Damai Tbk. (kode saham: BSDE) meyakini, permintaan terhadap property akan kembali bergairah pada tahun ini yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang kuat sebesar 5,07% pada tahun 2017.
Menyikapi hal tersebut, perseroan menargetkan dapat meraup marketing sales senilai Rp7,2 triliun pada tahun 2018 ini.
“Tahun 2017 lalu saja, kami sukses meraup marketing sales Rp7,23 triliun,” jelas Hermawan Wijaya, Direktur BSDE di Jakarta, Selasa (13/2/2018).
Dijelaskan, untuk mencapai target tersebut, pihaknya akan meluncurkan sejumlah proyek di kawasan BSD City, Apartemen SouthGate TB Simatupang, dan Klaska Residence di Surabaya sepanjang tahun 2018 ini.
Selain itu, perseroan semakin gencar melakukan ekspansi an-organik untuk meningkatkan pendapatan berulang (recurring income).
Hermawan menuturkan, pada tahun 2017 lalu, BSDE mengakuisisi 13 lantai di Bakrie Tower sebagai bagian dari investasi properti.
Adapun net leasable area atau NLA dari 13 lantai tersebut mencapai 17.000 m2. Sementara itu, rata-rata harga sewa di Bakrie Tower adalah Rp300.000/m2/bulan.
Sejauh ini, tingkat okupansi di Bakrie Tower mencapai 23% pada Januari 2018 dan diperkirakan akan terisi sekitar 80-90% pada tahun 2019.
Adapun pada akhir tahun 2017 lalu, BSDE juga telah mengakuisisi Sinarmas MSIG Tower yang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman, Jakarta.
NLA yang diakuisisi mencapai 68.525 m2 dengan rata-rata harga sewa mencapai Rp260.000/m2/bulan. Sementara tingkat okupansi di Sinarmas MSIG Tower mencapai 40% pada tahun 2017 dan ditargetkan terisi sekitar 80-90% pada tahun 2019.
Lebih lanjut diungkapkan, perseroan menyiapkan belanja modal senilai Rp4 triliun pada tahun 2018 ini dan meningkatkan kontribusi produk komersial menjadi sebesar Rp3,55 triliun. Sedangkan untuk produk residensial diharapkan akan memberikan tambahan marketing sales Rp3,65 triliun.
“BSDE akan terus berekspansi pada tahun ini baik secara organic maupun anorganik untuk mendukung pertumbuhan kinerja yang berkesinambungan,” tegas Hermawan.
“Kami yakin, dengan dukungan pendapatan berulang yang besar, perusahaan dapat menjaga pertumbuhan kinerja di masa mendatang,” pungkas Hermawan.