Jakartakita.com – PT Pertamina (Persero) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menegaskan akan berupaya keras untuk memperlancar arus mudik Lebaran yang diperkirakan akan mengalami masa puncaknya pada tanggal 8 – 9 Juni 2018.
Kesuksesan pemerintah dalam menangani arus mudik – arus balik tahun 2017 lalu, dijanjikan akan diulangi tahun ini.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Adiatma Sardjito mengatakan, pihaknya siap mendukung kelancaran mudik dengan menyediakan dan menjamin pasokan BBM aman khususnya di jalur mudik.
“Pertamina sudah menstok BBM dan gas sejak 3 bulan yang lalu. Secara stok, dipastikan BBM dan gas aman. Hanya saja, saat arus mudik yang menjadi penentu terpenuhinya BBM dan gas adalah faktor distribusi. Hal itulah yang terjadi pada masa mudik Lebaran tahun 2017 lalu sehingga terjadi kasus di tol Brexit (Brebes Exit),” jelas Adiatma dalam acara Forum Group Diskusi (FGD) dengan tema “Kesiapan Menghadapi Mudik Lebaran Dalam Rangka Mewujudkan Kamseltibcarlantas’ di Jakarta, Kamis (7/6/2018).
“Sukes story akan kita ulang kembali, peran besar kesuksesan mudik tahun 2017 adalah dari kepolisian, tahun lalu luar biasa. Adapun kemacetan di tahun 2016 lalu terjadi karena tidak adanya suplai BBM ke tol. Untuk itu, tahun ini kita jaga di tol,” lanjut Adiatma.
Terkait dengan stok BBM dan LPG, diungkapkan bahwa stok rata-rata LPG sekitar 17 hari, Kerosine 62 hari, Premium 27 hari, Pertalite 21 hari, Pertamax 20 hari, Pertamax Turbo 38 hari. Selain itu, Solar 24 hari, Dexlite 27 hari, Dex 47 hari dan Avtur 28 hari.
Terkait dengan perkiraan pertumbuhan konsumsi BBM, menurutnya, pada masa mudik Lebaran tahun ini diprediksi sekitar 15 persen. Sementara perkiraan jumlah pemudik akan meningkat sekitar 11 – 13 persen dibandingkan tahun 2017.
Sementara itu, Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Setyo Wasisto menambahkan, dalam momen mudik Lebaran ini, pihaknya akan fokus untuk memaksimalkan pengamanan suplai dan stabilisasi harga pangan, mendukung keamanan arus mudik, termasuk menjaga keamanan dari kejahatan dan aksi terorisme.
“Saya berharap masyarakat untuk tidak memfokuskan jadwal mudiknya pada tanggal 8 – 9 Juli 2018 mendatang. Panjangnya masa liburan tahun ini memungkinkan untuk menjadwal ulang perjalanan mudiknya agar menghindari kepadatan arus mudik. Kita punya pengalaman pahit tahun 2016 yang lalu di Brexit, tapi sudah diperbaiki pengamanan di tahun 2017 yang sangat bagus dan mendapat apresiasi dari pimpinan negara,” pungkas Setyo. (Edi Triyono)