Jakartakita.com – Polri menegaskan akan memaksimalkan peran dan fungsinya untuk mengamankan pelaksanaan Asian Games 2018 yang rencananya akan dilaksanakan di Jakarta dan Palembang pada tanggal 18 Agustus – 2 September 2018.
Kepala Divisi Humas Polri, Setyo Wasisto menjelaskan, sebanyak 40 ribu lebih personil akan disiagakan untuk pengamanan.
Menurutnya, Polri mewaspadai adanya aksi terorisme, kejahatan di jalanan (street crime), kelancaran lalu lintas serta kebakaran hutan dan lahan yang dapat mengancam kelancaran pelaksanaan Asian Games.
“Kalau ada gangguan akan segera kita tindaklanjuti yang dapat mengganggu kelancaran dan kita antisipasi supaya tidak sampai terjadi. Seluruh Polda di empat wilayah (Polda di Sumatra Selatan, Jakarta, Banten dan Jawa Barat) sudah kita siagakan,” kata Setyo Wasisto, dalam acara Forum Promoter bertema ‘Sukseskan Asian Games 2018’ di Jakarta Selatan, Selasa (31/7/2018).
Ditambahkan, untuk membantu kelancaran mobilisasi para atlit dan officialnya, Polri bersama Dinas Perhubungan dan Pemda DKI Jakarta akan melakukan rekayasa lalu lintas. Hal ini diperlukan karena atlit harus datang tepat waktu dengan jadwal yang ketat.
Selain itu, juga disiagakan ratusan CCTV yang dipasang di 600 titik untuk membantu memonitor keamanan.
“Rekayasa lalu lintas akan melibatkan masyarakat. Dengan tidak mengurangi rasa hormat tentunya kami mohon ke masyarakat pemakai jalan memberikan prioritas kepada rangkaian atlet atau arakan petugas yang akan menuju dan kembali ke titik yang ditentukan,” ujarnya.
Sementara itu, General Manager PT Perusahan Listrik Negara (Persero) / PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya), M. Ikhsan Asaad menegaskan, pihaknya akan membantu kelancaran Asian Games dengan menjamin pasokan listrik khususnya di Jakarta.
Suplai listrik ke seluruh vanue dan penginapan para atlit dijamin handal dan tercukupi. Sebanyak 3.500 personil dari PLN akan disiagakan.
Untuk menjamin kehandalan sistem kelistrikan ini dibutuhkan biaya operasi dan investasi sebanyak Rp 5,007 triliun.
Meski ditegaskan aman, namun Ikhsan juga meminta dukungan dari aparat keamanan, pemerintah DKI Jakarta dan juga panitia penyelenggara.
Dia meminta aparat membantu keamanan terhadap objek vital nasional yang dimiliki PLN seperti gardu induk dan lainnya. Selain itu, bantuan pengamanan jaringan transmisi.
“Kita juga minta kendaraan operasional PLN di jalur ganjil – genap tidak diberlakukan selama masa pelaksanaan Asian Games. Kita juga meminta kepastian penambahan daya di setiap vanue oleh panitia,” jelasnya.
Asal tahu saja, sebanyak 45 negara dipastikan akan mengikuti pertandingan olah raga terbesar di Asia. Diperkirakan sebanyak 17.145 atlit dan oficial akan datang ke Indonesia untuk bertanding menjadi yang terbaik. (Edi Triyono)