Napak Tilas dengan Berkunjung ke 5 Destinasi Wisata Sejarah di Manado

foto : istimewa

Jakartakita.com – Tak banyak wisatawan yang suka mengunjungi tempat wisata bersejarah saat berlibur ke suatu daerah.

Hampir sebagian besar wisatawan akan memilih untuk berkunjung ke destinasi wisata alam seperti gunung, pantai, atau air terjun.

Padahal, setiap daerah juga memiliki kisah yang patut untuk diketahui, seperti asal usul budaya, masa perjuangan, hingga berbagai peninggalan masa lampau.

Di Manado, berikut ini 5 destinasi wisata sejarah yang bisa Anda sambangi :

1.Berkunjung ke Klenteng Ban Hin Kiong, Kelenteng Tertua di Manado

Indonesia memang memiliki keragaman budaya dan agama. Tak mengherankan jika Anda melihat berbagai rumah ibadah yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air, seperti di Manado. Ibu kota Sulawesi Utara ini memiliki klenteng yang kabarnya adalah klenteng tertua, yaitu Ban Hin Kiong yang berada di kawasan D.I. Panjaitan.

Klenteng yang kini telah berusia lebih dari 200 tahun ini masih tampak kokoh dengan warna merah yang dominan dan aneka patung yang berada di sudut-sudut bangunan.

Di bagian pintu utama, Anda bisa melihat dua ekor naga yang melambangkan kekuatan dan kebijaksanaan seperti yang dipercaya oleh masyarakat Tionghoa. Ingin berfoto di tempat historis ini? Jangan lupa segera pesan tiket pesawat ke Manado dari sekarang ya.

foto : liputan6

2.Berwisata Religi ke Makam Tuanku Imam Bonjol

Tuanku Imam Bonjol tutup usia di Tanah Minahasa setelah melalui pengasingan yang berat oleh penjajah pada tahun 1864.

Pahlawan nasional ini kemudian dimakamkan di Desa Lota, kawasan Pineleng, Sulawesi Utara.

Makamnya dilindungi oleh sebuah bangunan bergaya Minang dengan atap berbentuk gonjong.

Uniknya, bangunan makam ini berada di tengah pemukiman penduduk dengan nuansa Islam yang begitu kentara.

Tidak jauh dari area makam, Anda bisa mengunjungi musala yang dahulu sering digunakan oleh Tuanku Imam Bonjol untuk beribadah. Musala ini bisa dijangkau dengan berjalan kaki melewati beberapa anak tangga.

foto : tribunnews

3.Mengingat Perjuangan Pahlawan di Tugu Perang Dunia II

Di Jalan Jenderal Sudirman, berdiri megah sebuah tugu setinggi 10 meter dengan latar belakang cerita yang cukup menggelitik. Ada dua versi yang menceritakan tentang asal mula dibangunnya tugu ini.

Versi pertama mengatakan, bahwa tugu yang dibangun pada tahun 1940 silam ini menandakan kalahnya prajurit Jepang di Manado. Namun, versi kedua menyatakan, bahwa Tugu Perang Dunia II ini dibangun saat VOC menjajah Indonesia pada abad ke-19.

foto : aroengbinang

4.Gereja Sentrum, Gereja Tertua di Manado

Siapa sangka, Gereja Sentrum atau yang bernama asli Gereja Masehi Injil di Minahasa ini menjadi gereja tertua di Manado.

Kabarnya, tempat ibadah yang dibangun pada tahun 1677 silam ini dahulu pernah digunakan sebagai markas besar perkumpulan Manado Syuu Kiri Sutokyop Kyookai (MSKK) yang dipimpin oleh seorang pendeta berkebangsaan Jepang bernama Hamasaki. Gereja Sentrum ini berlokasi di Jalan Sarapung No.1, Wenang, Manado.

foto : dolandolen

5.Belajar Banyak Hal di Museum Negeri Sulawesi Utara

Destinasi wisata sejarah terakhir di Manado adalah Museum Negeri Sulawesi Utara.

Museum yang berlokasi di Jalan W.R. Supratman No. 72, Manado ini menyimpan berbagai koleksi benda-benda bersejarah lengkap dengan segala cerita dan peninggalan adat masa lampau.

Anda bisa mendapati berbagai boneka dengan pakaian adat Mbojo, Samawa, dan Sasak juga berbagai perlengkapan rumah tangga pada masa purbakala.

Itu tadi lima destinasi wisata sejarah di Manado yang harus Anda sambangi. Kini, Saatnya Anda mencari tiket pesawat murah ke Manado agar bisa segera menapakkan kaki di Tanah Minahasa tersebut.

Tidak sulit untuk menemukannya, karena dengan menggunakan layanan Airy, promo tiket murah pun segera bisa didapatkan.

Ada banyak maskapai yang melayani rute menuju Manado yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Segera pesan tiketnya, ya!

 

airy roomsdestinasi wisataGereja SentrumGereja Tertua di ManadoKelenteng Tertua di ManadoKlenteng Ban Hin KiongLiburanMakam Tuanku Imam BonjolManadoMuseum Negeri Sulawesi UtaraTugu Perang Dunia IIwisatawan
Comments (0)
Add Comment