Jakartakita.com – Level7 bekerja sama dengan Bale Project, sebagai konsultan seni bakal menghadirkan festival seni teknologi yang digabungkan dengan sajian musik, bertajuk ‘Wave of Tomorrow 2018’.
Selama 10 hari penuh, mulai tanggal 19 – 28 Oktober 2018, enam nama besar kreator kolektif pada bidang new media art berbasis teknologi dan lebih dari 30 musisi akan menjadi suguhan menarik dari Wave of Tomorrow, yang akan diselenggarakan di Tribrata Grand Ballroom Darmawangsa, Jakarta Selatan.
Maharani dari Bale Project berharap, ajang ini bisa menghadirkan beragam instalasi seni yang menembus batas, sehingga dapat memberikan pengalaman berbeda kepada pengunjung.
“Ini sebuah platform baru, dimana Wave of Tomorrow 2018 menjadi sebuah festival seni berbasis teknologi yang dipadukan dengan penampilan musik spesial dari beberapa musisi dalam dan luar negeri,” ungkap Maharani dalam siaran pers Kamis (18/10).
Apa yang dihadirkan oleh Wave of Tomorrow, lanjut Maharani, sebetulnya seirama dengan tren yang kini terjadi di Indonesia.
Seperti yang kita ketahui bersama, pameran-pameran seni rupa yang dilakukan di beberapa ruang seni seperti Museum Macan, ArtJog dan Art Bali yang menampilkan karya- karya seni dari teknik konvensional hingga instalasi meruang, berhasil menyedot perhatian masyarakat.
Aktivitas semacam ini menjadi cara baru untuk mengenalkan karya seni kepada masyarakat luas di Indonesia.
Ditambahkan, bukan hanya tren di masyarakat yang berubah, namun pergeseran arus juga terjadi pada medium yang digunakan oleh para kreator.
“Meskipun konsep karya seni yang menggabungkan teknologi sudah ada dari sejak lama, namun seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin progresif dan konsep seni yang semakin tak terbatas, kini banyak kreator yang membuat instalasi seni dengan unsur teknologi, atau yang sekarang dikenal dengan New Media Art,” jelasnya.
Lebih lanjut diungkapkan, karya-karya yang ditampilkan di Wave of Tomorrow berupa instalasi meruang dengan wujud beragam yang dipadukan dengan pemanfaatan teknologi, mengundang pengunjung untuk berinteraksi langsung dengan karya-karya yang disajikan.
Dalam kegiatan ini, para kreator dapat berinteraksi dengan pengunjung melalui hasil karyanya, dan menawarkan sebuah pengalaman baru dalam menyampaikan pesan dibalik karyanya sambil menikmati alunan musik dari para musisi.
Hasilnya, karya seni yang dulu hanya dapat dinikmati oleh kalangannya, kini dapat dinikmati oleh masyarakat luas pada umumnya.
“Sajian pameran dan juga festival seni berbasis new media art dan teknologi memang pernah disajikan di berbagai kota di Indonesia. Namun, Wave of Tomorrow diharapkan bisa menjadi salah satu yang bergengsi di Jakarta. Menawarkan sajian berbeda, dengan menghadirkan penampilan musik dari beragam musisi yang disandingkan bersama dengan karya seni interaktif dari beberapa kreator besar pada bidang seni berbasis teknologi, mencoba untuk mengantarkan pengunjung kepada pengalaman visual yang berbeda,” tutur Maharani.
Wave of Tomorrow 2018 akan menyajikan beberapa kreator berbasis new media art & technology Indonesia yang sudah pernah mengibarkan sayapnya di kancah internasional seperti Sembilan Matahari, Kinara Darma, Maika Collective, Rebellionik, Ageless Galaxy, juga kreator besar asal Perancis, Nonotak.
Selain instalasi seni, Wave of Tomorrow juga akan menyuguhkan bermacam penampilan spesial dari musisi dalam dan luar negeri seperti Dan Shake, Bradley Zero, Barasuara, Stars & Rabbit, Glen Fredly, Maliq & D’Essentials, The Groove, Yura Yunita, Potret, dan banyak lainnya untuk setiap pengunjung yang hadir.
Wave of Tomorrow 2018 akan dibuka untuk umum mulai dari tanggal 20 – 28 Oktober 2018 dibuka dari pukul 15:00 WIB pada hari kerja dan pukul 11:00 WIB pada akhir pekan, dengan harga tiket sebesar Rp 50.000,- pada hari kerja dan Rp 100.000,- pada akhir pekan (Jumat, Sabtu, Minggu).
Festival seni ini diprediksi akan memberikan pengalaman baru dalam menikmati sebuah karya seni.