Jakartakita.com – Lion Air (kode penerbangan JT) member of Lion Air Group menyampaikan perkembangan terbaru terkait dengan penanganan musibah kecelakaan peswat Lion Air penerbangan JT-610 registrasi pesawat PK-LQP.
Dalam siaran pers yang dirilis Rabu (07/11/2018) pagi, Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, hingga Selasa (06/ 11) pukul 21.00 WIB, Lion Air menerima konfirmasi dari Badan SAR Nasional (BASARNAS) evakuasi 22 kantong jenazah, sehingga total terbaru ialah 186 kantong (05 November 26 kantong, 04 November 34 kantong, 03 November 31 kantong, 02 November delapan kantong, 01 November sembilan kantong, 31 Oktober delapan kantong, 30 Oktober 24 kantong, 29 Oktober 24 kantong).
Proses identifikasi (Disaster Victim Identification) yang berada di RS POLRI tetap dilakukan. Adapun tim DVI POLRI telah memberikan konfirmasi hasil identifikasi 44 jenazah hingga Selasa (06/ 11).
“Lion Air hingga saat ini tetap melakukan pendampingan kepada keluarga (family assistant) pada setiap posko Jakarta. Beberapa manajemen Lion Air hari ini juga berada di posko Cawang, posko RS POLRI, Jakarta Timur dan Tanjung Priok, Jakarta Utara guna memberikan dukungan moril kepada keluarga penumpang, kru serta tim evakuasi,” ungkap Danang.
Lebih lanjut diungkapkan, proses evakuasi serta pencarian penumpang, kru dan pesawat hari ini, Rabu (07/11/2018) terus dilanjutkan.
Rencana operasi melibatkan kekuatan personel 1.324 yang sudah termasuk tim penyelam gabungan.
Rincian jumlah tersebut terdiri BASARNAS 201 orang, TNI Angkatan Darat (AD) 56 orang, TNI Angkatan Laut (AL) 456 orang, TNI Angkatan Audara (AU) 12 orang, POLRI 220 orang, Petugas Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) 131 orang, Bea Cukai 30 orang, Palang Merah Indonesia (PMI) 30 orang, Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) 18 orang, Indonesia Diver lima orang, Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Semarang 10 orang, Pertamina 84 orang, Dinas Perhubungan Jakarta 15 orang, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 42 orang serta Potensi SAR Gabungan 14 orang.
Untuk pencarian unsur laut (wilayah perairan) tetap mengerahkan 69 unit kapal sesuai hari sebelumnya.
Luas area pencarian bawah air diperluas 5,4 KM2, antara lain daerah prioritas 1A bawah air dengan kapal Baruna Jaya serta daerah prioritas 1B dengan kapal Dunamos.
Daerah prioritas 2 untuk pencarian permukaan air seluas 360 NM2 yang dioperasikan oleh 40 kapal dari BASARNAS, Kementerian Perhubungan, Polisi Air (Polair), KPLP, Bea Cukai dan Pertamina. Kemudian daerah prioritas penyisiran darat dilakukan sepanjang garis pantai Tanjung Pakis sejauh 15 KM.
Daerah prioritas penyelaman diperluas 1,8 KM2 yang diperkuat menjadi 176 orang dibandingkan hari sebelumnya 152 orang tim penyelam gabungan, dengan rincian 41 orang TIM Basarnas Special Group (BSG), 38 orang dari Penyelam Komando Pasukan Katak (Kopaska), 28 orang Detasemen Jalamangkara (Denjaka), 17 Tim penyelam Taifib atau Batalyon Intai Amfibi Korps Marinir, lima orang Kantor Sar Semarang, tujuh orang Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Indonesia (KPLP), Korps Brigade Mobil (Brimob) empat orang, 16 orang POSSI Semarang, Indonesia Diver lima orang, Polair 14 orang serta Kantor Sar Lampung satu orang.
Rencana operasi melalui pencarian udara seluas 190 NM2 menggunakan tiga helikopter, yaitu satu unit HR -1519, satu unit HR -1301, satu unit HS -4207.
Untuk unsur penanganan di darat tetap tersedia ambulance 30 unit, yang meliputi sembilan unit dari POLRI, PMI enam unit serta 14 unit instansi lainnya.
“Lion Air akan menyampaikan informasi terbaru sesuai perkembangan lebih lanjut dan kami senantiasa berharap yang terbaik bagi seluruh penumpang maupun kru pesawat. Lion Air telah membuka crisis center dan untuk infomasi penumpang dapat menghubungi di nomor telepon (021)-80820002,” ungkap Danang.