Jakartakita.com – Survei yang dilakukan Nielsen baru-baru ini bertajuk The 2018 Nielsen Connected Commerce Report menyebutkan, kategori e-commerce yang kuat, seperti fesyen, travel, dan buku terus mencatat proporsi transaksi online terbesar (61%, 59% dan 49% masing-masing yang dibeli konsumen dalam tiap kategori).
Sementara itu, kategori-kategori yang mencatat pertumbuhan paling signifikan dalam aktivitas e-commerce di antaranya adalah jasa pengantaran makanan dari restoran, di mana 33% konsumen online mengatakan mereka melakukan pembelian ini (naik 2pt vs 2017), bahan makanan dalam kemasan (naik 3 poin hingga 30%) dan bahan maknaan segar (naik 2pt ke 26%).
Di Indonesia sendiri, lebih dari setengah konsumen melakukan pembelanjaan online untuk kategori produk Fesyen (63%) dan Travel (62%).
Pilihan layanan tertentu yang ditawarkan oleh setiap penjual online pun merupakan daya tarik tersendiri bagi konsumen untuk berbelanja.
Sebanyak 57% konsumen Indonesia menyatakan bahwa jaminan uang kembali bagi produk yang tidak sesuai pesanan menarik mereka untuk berbelanja online.
Adapun sebanyak 52% menyatakan tertarik dengan layanan penggantian produk pada hari yang sama jika produk yang dipesan tidak tersedia. Sedangkan sebanyak 49% konsumen juga terdorong untuk berbelanja online jika terdapat layanan pengiriman gratis untuk pembelian di atas jumlah pembelanjaan tertentu.
Dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, baru-baru ini, Agus Nurudin, Managing Director, Nielsen Indonesia mengatakan, dengan meningkatnya adopsi konsumen dalam pembelian online, ruang e-commerce yang terus berkembang telah mengaburkan garis antara online dan offline.
“Beberapa tahun yang lalu, pembelian e-commerce terfokus pada barang-barang yang tidak tahan lama seperti perjalanan, fesyen, dan buku, namun seiring waktu kami melihat peningkatan pembelian di seluruh kategori baru. Ke depan, gelombang evolusi berikutnya dalam perilaku pembelian online kemungkinan akan didorong oleh inovasi dalam kemampuan digital seperti rekomendasi yang dipersonalisasikan berdasarkan konsumsi terprogram dan perilaku online dari konsumen,” jelasnya.
Lebih lanjut, The 2018 Nielsen Connected Commerce Report juga melaporkan, bahwa 95% dari konsumen global yang memiliki akses ke internet telah melakukan pembelian secara online, naik 1% dibandingkan tahun 2017 dan 2% dibandingkan dengan tahun 2016.
Laporan ini juga mengungkapkan, sebanyak 26% konsumen digital membeli bahan makanan segar secara online, meningkat sebesar 15% antara tahun 2016 dan 2018, yang berkontribusi terhadap pertumbuhan e-commerce FMCG secara keseluruhan, dimana Nielsen memperkirakan meningkat sekitar USD 70 miliar secara global dalam dua tahun terakhir.
Laporan Nielsen tersebut juga mengungkapkan bahwa konsumen lebih terbuka untuk membeli bahan makanan kemasan dan segar secara online bila mereka ditawarkan opsi pembelian dan jaminan kualitas tertentu.
Hampir setengah (49%) konsumen mengatakan bahwa jaminan uang kembali untuk produk yang tidak sesuai dengan yang dipesan akan mendorong mereka untuk membeli secara online.
Adapun sebanyak 45% konsumen tertarik dengan layanan penggantian produk pada hari yang sama untuk produk yang tidak tersedia, sementara 44% mencari layanan pengiriman gratis untuk pembelian di atas pembelanjaan minimum.