Jakartakita.com – Jaman sekarang, kita tidak hanya dituntut menguasai bahasa nasional (Bahasa Indonesia), tetapi dituntut juga menguasai bahasa asing guna menunjang kebutuhan berkomunikasi dengan orang lain di seluruh dunia.
Bahkan, kemampuan berbahasa asing selain bahasa Inggris mulai menjadi tuntutan di era globalisasi saat ini.
Pembelajaran bahasa asing di sekolah diterapkan untuk bekal masa depan, tidak hanya di bidang teknologi, tetapi juga di bidang pendidikan, pariwisata dan kebudayaan.
Bahasa asing tersebut diajarkan sebagai mata pelajaran wajib atau sebagai mata pelajaran muatan lokal.
Adapun banyak juga sekolah menengah atas di Indonesia yang mengajarkan bahasa Jerman sebagai bahasa asing kedua.
Bahasa Jerman adalah salah satu bahasa asing yang sangat berkembang jumlah peminatnya di negara-negara kuat baru, seperti Indonesia yang bahkan menjadi salah satu negara ASEAN dengan peminat bahasa Jerman tertinggi.
Terbukti dengan banyaknya sekolah-sekolah di Indonesia yang memberikan jam pelajaran bahasa Jerman dengan didukung oleh berbagai fasilitas, antara lain; dari pemerintah Republik Federal Jerman melalui Goethe-Institut.
Goethe-Institut adalah institusi kebudayaan Jerman yang membina minat penduduk dunia terhadap bahasa dan budaya Jerman.
Lebih dari 60 tahun, Goethe-Institut menjalin kerjasama dalam hal kebudayaan dan pendidikan di seluruh dunia.
Hingga pada tahun 2008, Goethe-Institut mendapatkan kepercayaan dari Kementrian Luar Negeri Jerman untuk menjadi salah satu institusi yang melaksanakan program “Schulen: Partner der Zukunft (PASCH)” atau yang dikenal di Indonesia sebagai Proyek ‘Sekolah: Mitra Menuju Masa Depan’ (PASCH).
Program ini berhasil menghubungkan 2.000 sekolah di dunia melalui bahasa Jerman intensif.
Dalam kurun waktu 10 tahun program ini juga berhasil meningkatkan minat pembelajaran bahasa Jerman terutama pada siswa-siswi di 29 Sekolah Mitra seluruh Indonesia yang tergabung di dalamnya.
Terkait hal tersebut, Kamis (29/11), di Jakarta, berlangsung acara Pertemuan Tahunan untuk Kepala Sekolah dan Koordinator Proyek ‘Sekolah: Mitra menuju Masa Depan’ (PASCH).
Acara pertemuan tahunan ini mengundang 29 Sekolah Mitra PASCH, yang dihadiri oleh kepala sekolah dan koordinator guru bahasa Jerman dari Sekolah Mitra PASCH se-Indonesia.
“Proses pemilihan Sekolah Mitra PASCH melalui berbagai macam pertimbangan, diantaranya sekolah harus memiliki pengajar bahasa Jerman yang bersertifikat bahasa Jerman internasional, sekolah bersedia untuk menambah jumlah pelajaran bahasa Jerman, kepala sekolah beserta tim mendukung program-program yang ditawarkan PASCH dan siswa yang berperan aktif dalam program berbahasa Jerman, baik di tingkat nasional maupun internasional, seperti Olimpiade Bahasa Jerman,” jelas Ade Umar Said Schüetz, Koordinator Proyek ‘Sekolah: Mitra menuju Masa Depan’ (PASCH) dalam siaran pers, Kamis (29/11).
“Disini kami melakukan evaluasi program yang telah berlangsung tahun ini dan juga merencanakan program untuk tahun berikutnya sekaligus memperbaharui penandatangan Nota Kesepahaman MoU antara Sekolah Mitra PASCH dan Goethe-Institut,“ tambahnya.
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa selain menyediakan materi terkini pembelajaran bahasa Jerman untuk para siswa di Sekolah Mitra PASCH, program ini juga menyelenggarakan pelatihan kepada para guru bahasa Jerman.
Tujuannya, agar guru memiliki metode pengajaran dan informasi teraktual, serta kompetensi kebahasaan yang lebih tinggi. Terlebih guru dituntut untuk memiliki peranan yang sangat penting dalam menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa.
Seperti dikutip dari Kepala Bagian Bahasa wilayah Asia Tenggara, Australia dan New Zealand, Sonja Stoll saat membuka acara Pertemuan Tahunan untuk Kepala Sekolah dan Koordinator PASCH tersebut, “PASCH dilaksanakan atas dasar komitmen antara para Kepala Sekolah, tenaga pengajar dan sekolah untuk membangun dan meningkatkan minat para generasi muda akan berbahasa Jerman di seluruh dunia.”
Adapun salah satu cara untuk membangun jaringan global Sekolah Mitra di dunia adalah dengan melibatkan siswa-siswi berprestasi dalam perkemahan remaja nasional maupun internasional, dimana mereka bisa membangun jaringan dengan siswa dari lintas negara melalui bahasa Jerman.
Sejak tahun 2008, PASCH telah memberikan beasiswa ke lebih dari 10.000 siswa Sekolah Mitra PASCH dari seluruh dunia untuk mengikuti kursus remaja internasional di Jerman selama tiga minggu.
“Pengalaman dan kesan positif yang didapatkan para penerima beasiswa pada kegiatan tersebut mampu meningkatkan motivasi pribadi untuk berkompetisi secara global sebagai hasil dari bertukar pikiran dengan peserta dari negara lain, juga memberikan motivasi lebih untuk para siswa lainnya agar terus belajar berbahasa Jerman,” ujar Larissa Pangestian Harahap, Konsultan Ahli Bidang Pengajaran Bahasa Jerman Sekolah: Mitra menuju Masa Depan (PASCH), dikesempatan yang sama.
“Banyak sekolah menengah di Indonesia menjadikan bahasa Jerman sebagai mata pelajaran bahasa asing kedua di sekolah. Program PASCH pun telah memotivasi banyak sekolah untuk ikut menyelenggarakan mata pelajaran bahasa Jerman di sekolahnya,” tambahnya.
“Dari sisi siswa, penguasaan bahasa Jerman sebagai bahasa asing kedua setelah bahasa Inggris memberikan banyak keuntungan. Karena banyak referensi pada bidang teknik, ilmu murni, ilmu kedokteran maupun ekonomi ditulis dalam bahasa Jerman. Selain itu negara Jerman merupakan salah satu negara yang banyak diminati sebagai tujuan studi lanjutan. Jerman merupakan salah satu negara tujuan utama studi lanjutan di Eropa dengan pertimbangan kualitas dan biaya pendidikan,” jelasnya lagi.
Kepala Sekolah SMA Kolese de Britto Yogyakarta – yang telah bergabung dengan Sekolah Mitra sejak 10 tahun lalu, Agustinus Prih Adiartanto mengungkapkan, “Sejak kami bergabung bersama PASCH di tahun 2008, kompetensi guru bahasa Jerman kami lebih unggul daripada guru sekolah lain karena sertifikasi berbahasa Jerman yang difasilitasi Goethe-Institut melalui PASCH. Bahkan banyak calon siswa sekolah kami yang memilih sekolah kami karena memilki pengajaran bahasa Jerman bersertifikat internasional.”
Lebih lanjut, Ade Umar Said Schütz menambahkan, “PASCH juga memiliki program bagi para alumninya. Siswa yang telah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Mitra, masih dapat tergabung dalam jaringan PASCH. Jaringan memberikan kesempatan kepada alumni untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang ditawarkan PASCH misalnya Konferensi Internasional bagi para alumni, pemberian beasiswa pra studi atau disebut Studienkolleg sebagai syarat untuk melanjutkan kuliah di Jerman, serta pemberian informasi tentang program PASCH bagi para juniornya di sekolah. Pengalaman dan informasi yang mereka dapatkan selama menjadi siswa PASCH biasanya sangat bermanfaat terutama dalam dunia pendidikan lanjutan maupun dunia kerja di masa yang akan datang.“