Pribadi Baja Hadirkan Semua Unsur Bela Diri Dalam Satu Wadah Organisasi

Jakartakita.com – Seni bela diri merupakan salah satu warisan budaya dan leluhur Indonesia.

Sebagai negara yang kaya akan budaya, khususnya pencak silat, Indonesia  memiliki beberapa perguruan silat yang sangat disegani bahkan di mata dunia sekalipun.

Salah satunya adalah Pribadi Baja yang berdiri sejak Januari 2019.

Marsyel M. Ririhena selaku Ketua Umum Pribadi Baja menjelaskan, semua unsur bela diri ada dalam Pribadi Baja, mulai dari standing fighting, ground fighting, tactical self defence dan tradisional seni.

“Biasanya itu memang punya asosiasi sendiri-sendiri dan punya organisasi sendiri. Tapi, ini satu-satunya di Indonesia wadah organisasi beladirinya bersatu. Semua unsur bela diri ada dalam sini, mulai dari standing fighting, ground fighting, tactical self defence dan tradisional seni, semua ada di dalam sini,” jelas Marsyel, saat di temui Jakartakita.com di GBK, Jakarta, Sabtu (23/3/2019).

“Intinya kita ingin supaya bangsa Indonesia punya budaya berolahraga. Olahraganya dengan cara punya kemampuan bela diri. Kita coba untuk membiasakan masyarakat atau bangsa Indonesia untuk olah raga bela diri, tetap berolahraga dan ada unsur bela diri,” lanjut Marsyel.

Lebih lanjut diungkapkan, profesi seperti jurnalis saat meliput suatu kejadian atau peristiwa juga tidak luput dari ancaman bahaya yang mengancam.

Untuk itulah, menurut dia, profesi seperti jurnalis juga perlu dilengkapi pengetahuan yang memadai untuk menghadapi ancaman dan bahaya lainnya, termasuk persekusi, dengan teknik bela diri atau ‘self defense’.

Kondisi inilah yang melandasi Pribadi Baja untuk menggelar latihan bersama dengan awak media di Stadion GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (23/3/2019).

Dalam kesempatan tersebut, para awak media mendapat pelatihan sederhana untuk menghadapi ancaman kriminal seperti persekusi, penodongan, pemukulan dan juga ancaman penganiayaan dari para instruktur di Pribadi Baja.

Beberapa teknik sederhana seperti; memukul langsung organ vital seperti hidung, dagu, batang leher serta tendangan ke arah vital pria sangat dianjurkan untuk dilakukan saat kita menghadapi ancaman yang membahayakan jiwa.

“Memang bela diri disini hanya bersifat untuk dapat mempertahankan diri dari serangan sehingga kita mempunyai waktu untuk menghindar dari bahaya dan bukan untuk berkelahi dengan lawan. Selain itu, kita ingin memposisikan diri sebagai budaya olah raga dan juga menjaga budaya juga,” jelas Marsyel lagi.

Sementara itu, Hilda Ridwan Mas selaku Ketua Departemen Organisasi Pribadi Baja menambahkan, pihaknya berusaha untuk memperluas penyebaran organisasi dengan merangkul generasi milenial.

“Kenapa kita ajak millennial, karena perkembangan zaman bisa dilihat dari cara pandang millineal dengan kita beda banget. Oleh sebab itu, kita ajak sebanyak mungkin anak millennial,” tandasnya.

Asal tahu saja, Pribadi Baja adalah Persatuan Organisasi Para Pecinta Beladiri yang bermental baja, yang mendukung pasangan Presiden Jokowi dan Calon Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin dengan bertanggung jawab, berpikiran rasional, logis dan tidak mudah terpengaruh dengan propaganda negatif, yang menggunakan keseimbangan hati yang murni, pikiran yang sehat dan jiwa raga yang kuat di dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (Edi Triyono)

olahraga beladiriperguruan silatPribadi Bajaself defence
Comments (0)
Add Comment