Datacomm & Aliansi Mitra Hadirkan Solusi Digital Perkebunan Terintegrasi ‘Smart Agriculture’

Jakartakita.com – Datacomm Cloud Business, penyedia layanan cloud di Indonesia bersama dengan para mitra, memperkenalkan solusi Digital Perkebunan Terintegrasi bernama Smart Agriculture.

Solusi digital – khususnya bagi perkebunan kelapa sawit dan tebu ini, merupakan kerja sama dalam bentuk aliansi partner yang melibatkan Datacomm Cloud Business, AMS Teknologi, Integrasia Utama, dan eKomoditi.

Taufik Darwis, Managing Director dari AMS Teknologi menjelaskan, beberapa tantangan yang dihadapi produsen kelapa sawit saat ini adalah kurangnya produktivitas perkebunan, akibat tingginya biaya pemeliharaan kebun, keamanan, pembibitan dan pupuk, serta tenaga kerja yang kurang efisien.

“Untuk memecahkan masalah kurangnya produktivitas, aliansi ini menggabungkan beberapa modul untuk menjadi sebuah solusi lengkap dalam label Smart Agriculture. Solusi dari anak bangsa ini untuk mempercepat adopsi Industry 4.0 bagi industri perkebunan,” ungkapnya di Jakarta, Selasa (27/8).

Bayu Wedha, selaku Managing Director dari PT Integrasia Utama menambahkan, Smart Agriculture diharapkan dapat menjadi solusi lengkap dan terintegrasi antara Infrastrukur IT, Platform Aplikasi sampai ke pengelolaan data dan pemeliharaan sistem. Solusi ini tidak saja memberikan solusi end to end pengelolaan kebun dan aset, tetapi juga mengurangi biaya tidak perlu.

“Solusi ini kami fokuskan untuk menjadi SAAS (solution as a service). Perusahaan yang menggunakan solusi ini nantinya tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar di depan,” jelasnya.

Sementara itu, Chief Executive Officer dari PT eKomoditi Solutions Indonesia Ferron Haryanto mengatakan, pihaknya memiliki tanggung jawab memodernisasi bisnis perkebunan kelapa sawit di Tanah Air. Hal ini diperlukan agar semua komoditi kelapa sawit milik Indonesia dapat bersaing di pasar global.

Adapun Sutedjo Tjahjadi, Managing Director Datacomm Cloud Business menimpali, ”Kami berusaha membantu meningkatkan kemakmuran petani dengan membantu mereka bisa bekerja lebih efisien dan optimal melalui penggunaan teknologi yang tidak berat biaya dan lebih berkelanjutan.”

Asal tahu saja, pertumbuhan bisnis perkebunan kelapa sawit di Indonesia berkembang sangat cepat. Pasalnya, minyak sawit adalah industri terpenting di Indonesia yang menyumbang antara 1,5-2,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) negara.

Namun demikian, menurut Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) diperkirakan tahun depan akan terjadi kekurangan minyak kelapa sawit hingga 2 juta ton. Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi produsen kelapa sawit.

Adapun dalam aliansi ini, Datacomm menyediakan pusat data yang telah memperoleh sertifikat Rated-3 dan DCOS-4 TIA-942 dan bersertifikat ISO 27001, ISO 9001, dan ISO 20000. (Edi Triyono)

AMS TeknologiDatacomm Cloud BusinessekomoditiIntegrasia UtamaSmart AgricultureSolusi Digitalsolusi Digital Perkebunan Terintegrasi
Comments (0)
Add Comment