Jakartakita.com – Pada tanggal 25 dan 26 Agustus 2021 lalu, Universitas Pertamina (UP) menggelar Festival PPkM.
Ajang ini merupakan upaya kampus energi dan bisnis tersebut dalam meningkatkan kolaborasi dengan pemerintah dan industri, atau yang dikenal sebagai triple-helix.
Dalam kegiatan tersebut, hadir para narasumber yang mewakili akademisi, pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan industri, serta organisasi non-profit.
Kegiatan dilaksanakan secara daring, dengan mengangkat empat tema berbeda yang disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan riset dan inovasi di Indonesia.
Dalam keterangan pers, Senin (30/8), Rektor Universitas Pertamina, Prof. Ir. I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja, Ph.D mengungkapkan, sejak didirikan pada tahun 2016, Universitas Pertamina (UP) terus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang gencar dilakukan, kami tidak hanya berupaya menghasilkan teknologi tepat guna, tetapi juga mendorong implementasi hasil riset sesuai kebutuhan dunia usaha dan industri (DUDI) serta masyarakat,” ungkap Rektor Universitas Pertamina.
Adapun Arya Dwi Paramita, Vice President Corporate Social Responsibility & Small Medium Enterprise Partnership Program (CSR & SMEPP), PT Pertamina (Persero), yang menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan ini, menyampaikan, “Kami mengapresiasi kinerja tim riset Universitas Pertamina dalam pengembangan UMKM. Salah satunya UMKM Kerupuk Mlarat khas Cirebon yang dibantu naik kelas melalui optimasi proses produksi, perbaikan pengemasan dan strategi pemasaran serta pelatihan teknologi terkini.”
Di sesi berbeda, Ngatijan, Tenaga Ahli Kepala SKK Migas, juga mengapresiasi kolaborasi riset Universitas Pertamina dan Innovation and New Venture (INV) PT Pertamina (Persero), dalam pengembangan perangkat lunak pengolahan data seismik berbasis web dan cloud.
“Inovasi ini, sangat berdampak terhadap efisiensi dan optimalisasi proses bisnis energi migas. SKK Migas sendiri, sudah memulai implementasi untuk cloud based computing pada Desember 2019. Semoga Universitas Pertamina dapat menjadi pionir bagi riset-riset kekinian yang dibutuhkan industri migas,” ujar Ngatijan.
Adapun dalam kegiatan di hari pertama, diisi dengan diskusi bertajuk ‘Efektivitas dan Efisiensi Penggunaan Cloud-based Computing pada Industri Migas Indonesia’. Hadir sebagai narasumber: Nur Alam, Senior Analyst Petrotechnical Solution, PT Pertamina Hulu Energi; Ngatijan, Tenaga Ahli Kepala SKK Migas; dan Agus Abdullah, Ph.D., Dosen Teknik Geofisika Universitas Pertamina.
Di hari yang sama, topik yang juga dibahas adalah ‘Pemanfaatan Teknologi bagi Dunia Pendidikan di Indonesia’. Hadir sebagai narasumber: Drs. Heryanto, MAP., Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Tangerang; Purwosusilo, Wakil Kepala Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta; Dita Aisyah, Co-Founder Binar Academy; dan Meredita Susanty, M.Sc., Dosen Program Studi Ilmu Komputer Universitas Pertamina.
Sedangkan pada hari kedua, audiens disuguhkan diskusi terkait ‘Teknologi Tepat Guna untuk Pengembangan UMKM’. Hadir sebagai narasumber: Arya Dwi Paramita, Vice President Corporate Social Responsibility & Small Medium Enterprise Partnership Program (CSR & SMEPP), PT Pertamina (Persero); dan Dr. Eng. Iwan Sukarno, ST., M.Eng, Dosen Program Studi Teknik Logistik Universitas Pertamina.
Pada sesi terpisah, dibahas juga tema ‘Pemanfaatan Limbah Berbasis Inovasi’, dengan menghadirkan narasumber: Surahmad Widodo, Senior Vice President IFRI (Indonesia Fertilizer Institute) PT Pupuk Indonesia; Luckmi Purwandari, Direktur Pengendalian Pencemaran Air, Kementerian Lingkungan Hidup; dan Eduardus Budi Nursanto, Ph.D., Dosen Program Studi Teknik Kimia Universitas Pertamina. (Edi Triyono)