Potensi Cuan NFT Dibahas dalam Talk Show yang Digelar Marketplace WSPP

foto : jakartakita.com/edi triyono

Jakartakita.com – Dunia investasi Indonesia makin menarik dengan kemunculan Non Fungible Token atau NFT.

Munculnya NFT banyak mendapatkan perhatian dan minat masyarakat.

NFT merupakan aset digital dengan basis teknologi blockchain yang belakangan ini sedang populer di dunia kripto.

NFT juga menawarkan imbalan yang besar bagi para seniman, kreator, musisi dan influencer dari investor yang bersedia membayar aset digital mereka versi NFT.

Menurut Alfian B.Y selaku Founder Wolf Safe Poor People (WSPP), pada hakikatnya, NFT ini merupakan aset yang berkembang dari cryptocurrency.

Namun, NFT memiliki tujuan, bentuk dan cara penggunaan yang berbeda dari aset kripto lainnya yang juga menggunakan teknologi blockchain seperti Bitcoin.

“NFT biasanya dibuat dengan pemrograman yang sama dengan cryptocurrency seperti Ethereum atau Bitcoin. Namun persamaan keduanya hanya sampai disitu saja. Sifat uang fisik dan mata uang kripto lainnya selain NFT memiliki nilai yang sepadan. Kepemilikan NFT sendiri bersifat mutlak. Siapapun yang sedang memiliki aset tersebut, mempunyai hak milik secara penuh. Perlu diketahui bahwa NFT tidak dapat dibagi menjadi denominasi yang lebih kecil seperti aset kripto lainnya,” ungkap Alfian di acara Talk Show ‘Market Place NFT Wolfible WSPP Tempat Berkarya Tanpa Batas’ di Tangerang, Minggu (09/1).

Di kesempatan yang sama, Mbah Mijan selaku Co-Founder Wolf Safe Poor People (WSPP) mengatakan, acara ini merupakan meet and greet antara deveploper dan holder yang bergerak di bidang blockchain dan crypto.

“Tapi kita mengambil bagian di marketplace-nya. Sekarang kan yang lagi viral adalah NFT ada dimana-mana, bisa jual gambar, dan bisa jual lukisan digital khususnya. Adapun WSPP adalah sebagai wadah, tempat untuk berkarya dari orang-orang Indonesia pada khususnya. Jadi kita punya strategi marketing untuk ke belahan dunia melalui komunitas atau marketplace-nya. Jadi kita menginginkan semua rakyat Indonesia yang punya hobi design grafis, menggambar dan fotography, bisa menjual karyanya. Sebagai penggiat media sosial biasanya dia mau posting video, foto di media sosialnya tiap hari mereka tidak dibayar apapun. Tapi kalo di NFT ini, selain kita bisa mengabadikan moment-moment penting dalam kehidupan kita dan ada potensi penghasilan,” beber Mbah Mijan.

foto : jakartakita.com/edi triyono

Ditambahkan, “Kita mengajak seluruh masyarakat memahami NFT, bagaimana cara mereka berkarya, lalu kita fasilitasi. NFT itu sebetulnya seperti legalisasi sebuah gambar, jadi bahasa lainnya, lukisan digital jadi ciri khas sendiri dan memang sifatnya digital. Jadi, ini sebetulnya kita hanya membuat wadah, bahasa lainnya, kita membuat tokonya, jadi kita membuat marketplace, teman-teman dari seluruh Indonesia boleh membuat karyanya lalu di jual di platform kita yang namanya wolfpeople.com. Jadi, WSPP itu token aset, Wolf Safe Poor People produknya, jadi kita marketplace-nya.”

Saat ini, komunitas NFT sudah mencapai 150 ribu orang di seluruh dunia, di Indonesia sekitar 30 persennya.

Komunitas sendiri merupakan para pemain di crypto dan komunitas-komunitas yang bergerak di bidang blockchains. (Edi Triyono)

Comments (0)
Add Comment