Literasi Asuransi Perlu Giat Dilakukan untuk Mitigasi Finansial dalam Menghadapi Ancaman Resesi

foto : Head of Sequis Digital Channel Antonius Tan (dok. Sequis)

Jakartakita.com – Super You by Sequis Online, kanal asuransi digital Sequis merayakan 3 tahun kehadirannya di industri asuransi, khususnya asuransi online, dengan mengadakan serangkaian literasi asuransi memanfaatkan media sosial dan media massa bertema #SuperSp3ktaDay.

Selain itu, juga mengadakan diskusi bertajuk ‘Resesi Global: Kesempatan atau Ancaman’ bersama Head of Sequis Digital Channel Antonius Tan, Founder of @gatherich Ken Handersen, dan Founder of @ladybossproject.id Kelly Patricia, yang digelar online, Kamis (24/11).

Antonius Tan dalam sambutannya menyampaikan, bahwa literasi asuransi perlu giat dilakukan untuk menyadarkan masyarakat perlunya melakukan mitigasi finansial dalam kondisi apapun, termasuk saat resesi.

“Menabung dan investasi saja tidak cukup karena jika terjadi kecelakaan, sakit, hingga meninggal dunia maka tabungan dan investasi dapat terganggu. Sebaliknya, dengan memiliki asuransi, masyarakat akan merasa tenang bekerja dan berkesempatan mengembangkan nilai aset yang dimiliki. Super You by Sequis optimis menghadapi tahun 2023 karena asuransi berbasis online semakin diminati masyarakat modern. Hingga November 2022 (Year to Date), tercatat terdapat lebih dari 20 ribu polis asuransi Super You yang menunjukkan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat dan nasabah kepada kami terus bertambah. Kami ingin membantu masyarakat melewati masa resesi dengan baik dan tetap bisa produktif berkarya karena sudah memiliki perlindungan asuransi. Untuk itu, kami tidak segan menargetkan bisa meraih Pendapatan Premi hingga Rp15 Miliar pada tahun 2023. Selain itu, inovasi juga akan kami lakukan melalui peluncuran 4 produk proteksi kesehatan guna memenuhi kebutuhan berasuransi masyarakat yang beragam. Kami cukup optimis, pada tahun depan, Super You dapat mencapai target lebih dari 15.000 polis baru,” terang Antonius, seperti dilansir dalam siaran pers, Kamis (24/11).

Menjawab pertanyaan soal mitos mahalnya premi asuransi menjadi kendala berasuransi, Antonius menyarankan, agar masyarakat tidak hanya berpikir bahwa asuransi yang terbaik adalah yang berpremi mahal.

Sebaliknya, memiliki asuransi bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial lewat Super You by Sequis Online, asuransi sudah bisa dibeli mulai dari Rp20 ribuan.

Nilai perlindungan bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan membayar. Dengan harga yang terjangkau, banyak manfaat tersedia untuk melindungi nasabah tanpa perlu melewati prosedur cek kesehatan. 

“Jika terjadi kejadian tak terduga saat resesi ekonomi maka kerugian yang harus ditanggung bisa jadi semakin besar karena ada kemungkinan terjadi penurunan penghasilan. Bila dari saat ini kita tidak memiliki jaring pengaman finansial akan sulit bertahan saat resesi,” jelas Antonius.

Hal senada juga disampaikan Founder of @gatherich Ken Handersen yang menyarankan, agar masyarakat memprioritaskan keselamatan diri dan keuangan keluarga dalam menghadapi resesi ekonomi melalui asuransi jiwa dan kesehatan. 

Untuk mempersiapkan dana asuransi, Ken juga menyinggung soal arus kas positif, yakni pemasukan lebih besar dari pengeluaran.

Selisihnya dapat digunakan untuk melunasi utang. Jika utang sudah lunas atau nilainya berkurang maka akan lebih leluasa menyiapkan dana darurat dan asuransi, lalu bisa berinvestasi. 

“Risiko finansial yang besar kebanyakan berasal dari kebutuhan dana berjumlah besar dan cepat untuk biaya pengobatan atau berhentinya sumber pendapatan secara mendadak karena pencari nafkah tidak dapat lagi bekerja atau tutup usia. Peran asuransi adalah menjaga kondisi finansial keluarga dari dua risiko besar tersebut. Bagi yang sudah memiliki asuransi dapat meninjau kembali apakah nilai proteksinya sudah memadai menghadapi resesi,” beber Ken. 

Resesi ekonomi global memang telah membuat kekhawatiran di banyak negara. Namun, perekonomian Indonesia masih tumbuh positif.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi negara masih mampu tumbuh lebih dari 5% (year on year) pada kuartal III-2022.

Ini adalah berita menggembirakan akan tetapi kita tetap perlu waspada akan ketidakpastian global.

Salah satu hal yang dapat terjadi sebagai dampak ketidakpastian global ini adalah potensi kenaikan suku bunga demi memperlambat inflasi.

Ketika suku bunga naik dapat membuat perlambatan ekonomi.

Dampak yang akan dirasakan adalah kemampuan daya beli masyarakat melemah karena berkurangnya penghasilan dan pengeluaran yang tinggi akibat harga kebutuhan pokok naik secara berkepanjangan.

Di kesempatan yang sama, Founder of @ladybossproject.id, Kelly Patricia mengatakan, informasi resesi kadang enggan diketahui oleh sebagian masyarakat karena dirasa dapat menimbulkan kekhawatiran.

Namun menurut Kelly, memiliki pengetahuan mengenai dampak resesi ekonomi akan membantu melakukan antisipasi menghadapi perubahan kehidupan yang dapat terjadi.

“Resesi tidak selalu menjadi ancaman, bisa saja menjadi kesempatan selama kita mempersiapkan diri dan melakukan kontrol finansial, yakni menurunkan gaya hidup, tidak boros tapi tidak juga menahan uang karena ekonomi harus bergerak. Pendapatan yang kita miliki sebaiknya diatur dengan bijaksana agar kebutuhan saat ini tetap dapat terpenuhi sekaligus bersiap memenuhi kebutuhan pada masa mendatang,” sebut Kelly. 

Lebih lanjut Kelly menyarankan, agar tidak mengandalkan gaji bulanan. Bisa dengan berbisnis berbasis hobi dan dijalankan secara online sehingga bila terjadi penurunan pendapatan, keluarga masih dapat bertahan hidup. Segmen market “menengah bawah” atau “menengah atas” bisa jadi target pelanggan sebab segmen ini akan cenderung menurunkan budget dan lebih selektif dalam memenuhi kebutuhan hidup. 

Selama harga produk dan barang kita terjangkau tapi kualitasnya mumpuni maka terbuka peluang mendapatkan pelanggan. 

Saran lain dari Kelly, yakni meningkatkan investasi, misalnya jika memiliki cash tambahan, dapat membeli aset likuid (mudah dicairkan) dan harganya ‘diskon’. 

Saat resesi, banyak aset yang harganya turun. Nantinya, nilai aset berpotensi meningkat pada masa depan.

Kelly juga menyarankan, hindari menambah utang karena utang akan berurusan dengan bunga. Jika bunga bersifat fluktuatif maka nilai utang dapat meningkat.

#SuperSp3ktaDayAncaman ResesiAsuransikanal asuransi digitalLiterasi AsuransiMitigasi FinansialresesiSequisSuper You by Sequis Online
Comments (0)
Add Comment