Tak Hanya ChatGPT, Migas Juga Manfaatkan AI

Jakartakita.com – ChatGPT, teknologi chatbot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence / AI), digadang sebagai disrupsi teknologi baru. Diluncurkan November 2022, kini ChatGPT melayani sekitar 10 juta permintaan informasi per hari. Bandingkan dengan Google yang di tahun pertamanya “hanya” meladeni 3,5 juta permintaan informasi per hari.

Tak mau ketinggalan, teknologi AI juga diadopsi menjadi salah satu metode dalam upaya peningkatan hasil produksi migas. Research and Market menemukan bahwa pasar AI dalam sektor migas menembus hingga US$ 2 miliar pada tahun 2019. Nilainya diprediksi akan meningkat hingga US$ 3,81 miliar pada tahun 2025.

Menanggapi peluang tingginya digitalisasi dalam sektor industri migas, Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Pertamina menyelenggarakan Pertamina University Petroleum Integrated Competition (PROTECT 2023). Dalam rangkaian acara PROTECT 2023 tersebut, Universitas Pertamina melaksanakan sejumlah kegiatan, terdiri dari simposium yang dihadiri para ahli dan kompetisi bidang migas yang diikuti mahasiswa seluruh penjuru negeri.

Foto: dok. Univ. Pertamina

Turut hadir dalam acara tersebut Rudi Ariffianto, Corporate Secretary PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), menyampaikan bahwa digitalisasi memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam industri energi salah satunya dalam pengembangan energi baru terbarukan.

“Bekerja sama dengan Pertamina Power Indonesia (PPI), Pertamina Hulu Rokan tengah mengembangkan pemanfaatan solar panel yang dianggap dapat berdampak terhadap efisiensi biaya operasional hingga 4,5 juta dollar per tahun,” ungkap Rudi dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (13/6).

Senada dengan pernyataan tersebut, Atmo Silaban selaku Country Manager Landmark Halliburton, mengungkapkan bahwa digitalisasi dapat mendukung peningkatan dan efisiensi produksi energi. “Dalam produksi migas, penggunaan software drilling dan reservoir dapat meningkatkan nilai produksi hingga 64,6 juta dollar,” jelas Atmo.

Gelaran PROTECT 2023 menjadi wadah bagi generasi muda untuk meningkatkan kreativitas dalam sektor migas melalui digitalisasi. Dalam hal ini, terdapat lima belas tim yang mempresentasikan hasil karyanya dari beberapa bidang kompetisi seperti well design competition, drilling fluid design competition, case study competition, paper and poster competition serta smart competition. Terdapat pula tim yang mengangkat pemanfaatan kendali PLTA Jatiluhur dengan mengoptimalkan AI sebagai sistem kendali.

Sebagai kampus bisnis dan teknologi yang berorientasi pada sektor energi, Universitas Pertamina mendukung perkembangan teknologi di lingkup industri migas dalam pembelajaran di kelas.

“Bagi generasi muda yang lekat kehidupannya dengan perkembangan teknologi, Universitas Pertamina membuka luas kesempatan untuk mengembangkan idenya dalam mengeksplorasi penggunaan teknologi pada berbagai sektor, termasuk energi. Proyek semasa perkuliahan, hingga proyek seperti gelaran PROTECT 2023 ini merupakan bentuk dukungan Universitas Pertamina untuk mengasah digital skill mahasiswa,” tutup Budi W. Soetjipto, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Pertamina. (Edi Triyono)

Comments (0)
Add Comment