Pertamina Mendukung Pengembangan Universitas Pertamina menjadi Sustainability Center Menuju Net Zero Emissions

Jakartakita.com – Sebagai kunci dalam menghasilkan generasi penerus bangsa, institusi pendidikan memiliki peranan penting untuk mengakselerasi pertumbuhan sumber daya manusia. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, sarana prasarana menjadi tombak keberhasilan lembaga pendidikan dalam proses Pendidikan.

Melalui optimalisasi kawasan Simprug, Pertamina mendukung pengembangan kampus Universitas Pertamina (UPER) untuk menjadi kawasan riset dan pengajaran unggul. Lengkap dengan fasilitas pembelajaran yang berorientasi pada upaya pembangunan berkelanjutan.

Dalam menghadapi tantangan transisi energi dan dekarbonisasi. Pertamina sebagai perusahaan di bidang energi juga berkomitmen untuk mewujudkannya demi mendukung target Net Zero Emissions tahun 2060.

Foto: jakartakita.com/Edi Triyono

“Pertamina sangat concern dengan sustainability, keberlanjutan manusia yang lebih aman dalam konteks suplai energi,” ucap Prof. Wawan Gunawan A. Kadir selaku Rektor Universitas Pertamina (UPER) dalam rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-8 Universitas Pertamina di Kampus Universitas Pertamina, Simprug, Jakarta, Sabtu (3/2).

Untuk itu Pertamina memberi tugas kepada UPER untuk menjadi Sustainability Center demi mewujudkan target-target tersebut. “Karena Pertamina berperan besar dalam transisi energi menuju Net Zero Emissions tahun 2060, Universitas Pertamina mendapat tugas dengan Sustainability Center,” jelasnya.

Menurut Prof. Wawan, kampus UPER tengah mempersiapkan Program Studi S2 Sustainability baik yang berhubungan dengan teknologi maupun non teknologi. “Itu untuk mengisi isu transisi energi tadi, termasuk di dalamnya ada mobil listrik, baterai, dan lain-lain. Itu dikembangkan di sini dan bagian dari menuju ke sana (sustainability),” paparnya.

Untuk menjadi Sustainability Center, langkah lain yang tengah dilakukan adalah memperluas area kampus dari yang sekarang dinilai masih belum terlalu ideal yaitu hanya sekitar 5.600 meter persegi. “Itu terlalu pas-pasan sebetulnya 5.600 meter persegi. Nah Ibu Dirut (Pertamina/Nicke Widyawati) sudah memutuskan bahwa 10.000 meter persegi eks rumah sakit Covid itu diperuntukkan untuk Universitas Pertamina,” bebernya.

Ditambahkan olehnya, guna menjadi Sustainability Center yang unggul, UPER akan menjalin kerja sama secara global dengan berbagai perguruan tinggi di mancanegara seperti Jepang, Norwegia, Inggris, hingga Selandia Baru.

Selama delapan tahun berdirinya UPER telah banyak capaian signifikan. Di mana dari hasil riset Nature Index, UPER yang belum lama berdiri sudah mampu menduduki posisi ke sebelas dalam kategori universitas terbaik di Indonesia. “Universitas Pertamina bisa masuk rangking 11 di antara perguruan tinggi-perguruan tinggi negeri yang sudah top,” pungkasnya.

Lalu untuk para lulusan UPER, Prof. Wawan mengungkapkan bahwa sejak tahun 2023 lalu sudah bergulir program Merah Putih untuk menyalurkan lulusan terbaik dari UPER untuk bekerja di grup Pertamina. “Sehingga alumni-alumni itu siap untuk bekerja di industri,” terangnya.

Dies Natalis ke-8 UPER ini bertemakan “Energizing Our Future”, pentingnya mempersiapkan kebutuhan sumber daya manusia di masa depan. “Artinya kita harus memperkuat dan memperbaiki apa-apa yang ada di masa depan, lebih baik dari sekarang. Lulusannya dapat pekerjaan lebih mudah, asal tahu aja 15-20 tahun lagi lulusan UPER bisa menggantikan Ibu Nicke lah,” tutup Prof. Wawan. (Edi Triyono)

Comments (0)
Add Comment