Jakartakita.com – Madre ARTainment menjalin kolaborasi dengan hotel bintang 4, Swiss-belresidence Hotel Rasuna Epicentrum dalam menggelar kegiatan pameran seni rupa Mother Earth Visual Art Exhibition 2024 (MEVAE 2024) yang mengusung tema ‘Ibu Pertiwi’.
Event ini akan diselenggarakan pada tanggal 04-11 Agustus 2024 di Swiss-Belresidences Hotel Rasuna, Epicentrum – Kuningan, Jakarta Selatan.
Melansir siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Sabtu (03/8) disebutkan bahwa, Mother Earth Visual Art Exhibition 2024 (MEVAE 2024) adalah kelanjutan dari kegiatan pameran seni rupa yang pernah terselenggara beberapa kali sebelumnya di tempat yang sama.
Adapun pada tahun 2024 ini, MEVAE 2024 terselenggara di bawah bendera event organizer bernama Madre ARTainment yang diketuai oleh Maya Meilan Falah, dengan dibantu beberapa rekannya yang merupakan anggota salah satu organisasi/klub motor terkemuka Ibu kota.
“Kesadaran tim Madre ARTainment akan pentingnya kesenian dalam kehidupan, serta pengalaman tour mengelilingi Tanah Air dengan roda dua-nya, telah membangkitkan selera dan semangat untuk mengusung sebuah tema yang tepat dalam giat MEVAE 2024 ini. Kemudian, ‘Ibu Pertiwi’ menjadi sebuah pilihan tema yang baik untuk diangkat dalam kegiatan pameran kali ini, juga sekaligus merupakan respons dan ekspresi dari kecintaan para seniman peserta MEVAE 2024 terhadap lingkungan hidup dan Ibu Pertiwi dengan sejuta keindahan yang tidak habis dieksplorasi seumur hidup,” beber Maya.
Ditambahkan, “Madre ARTainment mencoba untuk mengangkat dan memberikan apresiasi kepada para seniman lintas kalangan dengan cara menyelenggarakan kegiatan yang salah satunya adalah Pameran Lukisan dan Karya Seni seperti Mother Earth Viasual Art Exhibition 2024 ini. Di event kali ini, kami menampilkan sekitar lebih dari 40 karya lukisan, ditambah beberapa karya seni dengan basic otomotif, yaitu kendaraan roda dua.”
Lebih lanjut diungkapkan, pameran yang digelar di lobi Swiss-Belresidences Hotel Rasuna, Epicentrum – Kuningan ini, terbuka untuk publik 1×24 jam selama 7 hari, sehingga penikmat seni bisa mengunjunginya kapan saja.
Banyak karya seni lukis untuk diapresiasi pada pameran ini, yang menggambarkan tentang keindahan alam ibu pertiwi, juga menampilkan objek-objek flora fauna dengan berbagai genre seperti; realisme, impresionisme, bahkan abstrak.
Selain lukisan, Mother Earth Visual Art Exhibition 2024 juga akan menampilkan kreativitas lain berupa instalasi sepeda motor dan skuter hasil restorasi dan custom sebagai karya seni 3 dimensional yang tidak kalah menarik.
Rumah custom yang akan turut memamerkan karyanya adalah Gold Hammer Garage, dengan bermacam skuter tuanya yang memiliki visi-misi dan mindset melestarikan sejarah.
Mother Earth Exhibition 2024 juga akan didukung oleh beberapa pegiat seni peran nasional kenamaan, seperti; Indro Warkop, Paramitha Rusady & Ozy Syahputra yang mewakili PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia).
Di samping itu, banyak lagi selebgram muda, seperti; Ust.Alfie Bikers Subuhan, Dhana Kusumadinegara, Yuke Sampurna, Emmy Tobinng, juga artis asal kota Bandung, Budi Iyenk, dan lain-lain.
Adapun pameran ini dikurasi sendiri oleh Tim Madre Artainment, dan sekaligus mendapatkan pengantar berupa sambutan kebudayan dari Syahnagra Ismaill yang juga turut memberikan opininya terhadap pameran ini.
“Kolaborasi antara pesepeda motor dan seni rupa yang berlandaskan persatuan dan persaudaraan seperti ini juga sudah menjadi impian saya sejak lama,” ujar Maya.
Secara keseluruhan, event kali ini diikuti setidaknya oleh 25 orang pelukis ditambah dengan pegiat roda dua beserta pelaku industri kreatif otomotif yang juga masih dari Jakarta dan sekitarnya.
Mereka adalah; Pristiyanto, Maya, Vauzi Gunawan, Lutfia Andalusia, Afianto Gondokusumo, Ambar Vincent, Budi Schwarzkrone, R. Irni Arfiyanti, Rifkhy Dias, Lilik Subekti, Amalia Dwifarina, Rudi, Philips Sambalao, Isaiah Siburian, Glen Nender, Semut Prasidha, Steffie Nayla, Fransiska Fitrina, Ahmad Ahid, Noenk’s Art Gallery, Oscar Stones, Jimmy Silaen, Irfan Syah, yang tak lain adalah anggota dari beberapa komunitas, seperti: PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia), Koppi (Komunitas Pelukis dan Pekerja Seni Indonesia), HIPTA (Himpunan Pelukis Jakarta), HipArt02 (Himpunan Perupa Institut Kesenian Jakarta-2002), dan Mozarts’73 (Motor Rakzyat Art Society).
“Meski bukan yang pertama kali dibuat, namun pameran seni rupa yang merupakan kolaborasi antara fine art dan industri kreatif otomotif roda dua ini layak menjadi sorotan, dan diharapkan dapat menginspirasi banyak seniman dan juga pegiat roda dua lainnya,” pungkas Maya.