Jakartakita.com – Hari ini PT Asianet Media Teknologi (Asianet) memperkenalkan Unifiber, produk FTTH berbasis teknologi fiber optik yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan konektivitas digital, dan fasilitas Network Operation Center (NOC) berstandar kelas dunia yang siap memenuhi tantangan kebutuhan akses digital terdepan. Dengan dukungan infrastruktur canggih ini, Asianet berkomitmen menyediakan konektivitas yang andal serta solusi terbaik untuk peningkatan digital experience masyarakat Indonesia.
Asianet mendukung penuh visi pemerintah melalui inisiatif Indonesia Digital 2045, dimana pemerintah berkomitmen untuk membangun infrastruktur yang mendukung internet gigabit, memperkuat literasi digital, dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Asianet memahami kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, industri, dan masyarakat menjadi elemen penting, untuk memastikan pembangunan ekosistem digital inklusif yang memperkuat daya saing global.
Dengan meningkatnya kebutuhan internet cepat di Indonesia untuk mendukung kegiatan sehari-hari seperti bekerja dari rumah, streaming, dan akses layanan cloud, ISP (Internet Service Provider) menghadapi beberapa tantangan yang signifikan. Berdasarkan survei APJII pada 2023, tiga kendala utama bagi ISP di Indonesia adalah keterbatasan infrastruktur yang menjangkau hanya sekitar 70% wilayah dengan tantangan besar di daerah terpencil, keterbatasan pendanaan, serta kurangnya SDM berkualitas. Hal ini menghambat ISP dalam memenuhi peningkatan permintaan koneksi internet yang cepat dan stabil, terutama di tengah upaya digitalisasi yang semakin pesat di Indonesia.
Saat ini, Asianet mengoperasikan jaringan broadband yang luas, membentang lebih dari 30.000 kilometer, dengan lebih dari 1,5 juta homepass di 36 kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Sleman, Surabaya, Denpasar dan Medan. Jaringan FTTH Unifiber terbukti dapat menawarkan solusi konektivitas yang terjangkau dan scalable, terutama di wilayah dengan kepadatan penduduk rendah, yang sering kali terpinggirkan dalam pengembangan infrastruktur digital.
Prakash Ranjalkar, Direktur Utama Asianet mengatakan seiring dengan kemajuan teknologi yang terus berlanjut, Indonesia harus membangun infrastruktur digital yang mampu beradaptasi dengan cepat. Jaringan FTTH dari Unifiber tidak hanya memenuhi tuntutan saat ini, tetapi juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan di masa depan. Kami percaya bahwa keunggulan dalam fleksibilitas dan ketahanan jaringan ini akan memungkinkan Asianet untuk menjadi bagian integral dalam menjawab tantangan digital yang dihadapi bangsa.
Saat ini, Asianet telah mengoperasikan Network Operations Center (NOC) berkelas dunia yang memungkinkan pemantauan jaringan secara real-time. Dengan teknologi termutakhir, NOC ini tidak hanya memantau performa jaringan tetapi juga memastikan deteksi cepat terhadap potensi masalah, sehingga mengurangi waktu pemulihan dan mencegah gangguan yang berkepanjangan. Fasilitas ini dikelola oleh tim ahli yang siap menanggapi insiden dengan cepat dan efektif, menjaga kualitas akses data dan komunikasi pelanggan tetap optimal,” kata Prakash Ranjalkar dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (7/11/2024).
“Asianet berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam misi transformasi digital menuju Indonesia Emas. Dengan inovasi dan jaringan kelas dunia, kami memfokuskan diri pada pemberdayaan ISP untuk meningkatkan akses digital secara menyeluruh. Ini bukan hanya tentang konektivitas, tetapi juga tentang menciptakan landasan yang kokoh bagi pertumbuhan ekonomi dan kemajuan digital yang berkelanjutan di seluruh Indonesia.” ujar Darrin Webb, Board of Commisioner Asianet.