Lifi, Teknologi Pengganti Wifi Berbasis Kecepatan Cahaya
Jakartakita.com – WiFi atau Wireless Fidelity mungkin sudah akrab di telinga pengguna komputer. WiFi ini juga sering disebut sebagai WLAN(Wireless Local Area Network) yang menggunakan gelombang radio dengan frekuensi 2,4 GHz yang menggunakan standar IEEE 802.11.
Sebuah penelitian menghasilkan sebuah teknologi yang disebut sebagai Light Fidelity atau LiFi menjanjikan kecepatan transfer yang lebih cepat dibanding WiFi dan LiFi kemungkinan akan menggantikan WiFi dimasa mendatang.
Teknologi ini menggunakan ‘cahaya’ berkecepatan tinggi yang dipancarkan dari fiber optic, diperkuat, lantas dipancarkan ke komputer secara nirkabel sehingga berperan serupa jaringan Wi-Fi.
Ide cemerlang yang sedang diuji coba oleh Oxford University dan University College, seperti dilansir dari IEEE Spectrum ini berhasil mentransfer data dengan kecepatan mencapai 100 Gbps, berkali-kali lipat lebih kencang dibandingkan standar Wi-Fi tercepat saat ini (802.11ac) yang mentok di angka sekitar 7 Gbps.
Namun, LiFi memiliki kelemahan dibanding metode Wi-Fi konvensional. Meski diterapkan melalui semacam base station yang ditempel di langit-langit ruangan, LiFi membutuhkan direct line of sight alias “pandangan” langsung ke perangkat tujuan yang dilengkapireceiver khusus, layaknya koneksi infra red pada gadget jadul.
Selain itu, perangkat tujuan pun harus stasioner alias tidak boleh dipindah-pindahkan. Tim peneliti sedang mengembangkan cara untuk membuat sistem penjejak yang memungkinkan base station LiFi melacak posisi perangkat di dalam ruangan dan membuat sambungan.
Untuk sementara, Lifi terkesan kurang praktis bila dibandingkan dengan Wifi. Namun, peneliti optimis, Lifi merupakan teknologi nirkabel masa depan.