Gerakan ‘Save Ahok’ Ajak Pengguna Facebook Dukung Ahok
Jakartakita.com – Media sosial kini merupakan sesuatu yang tidak boleh dianggap remeh dan hanya digunakan untuk sekadar menjadi sarana bercengkerama antara keluarga dan teman. Media sosial sudah menjelma menjadi sebuah kekuatan dahsyat yang dapat menggerakkan massa.
Kekuatan media sosial tidak hanya digunakan untuk menggerakan massa dalam hal crowd funding atau donasi, tetapi juga telah menjadi alat bagi hampir seluruh gerakan politik dunia, termasuk di Indonesia. Meluasnya jangkauan internet hingga ke berbagai belahan dunia telah menjadikan media sosial alat kekuatan rakyat untuk melakukan perubahan.
Kejadian musim semi di Arab (Arab Springs) yang menumbuhkan kesadaran demokrasi di Timur Tengah juga dipicu oleh gerakan melawan tiran yang dimulai dalam hashtag Twitter dan Facebook. Media sosial Twitter, Facebook, Youtube, dan Skype menjadi alat bagi gerakan rakyat untuk melakukan koordinasi dan komunikasi. Media sosial dimanfaatkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Arab untuk melakukan revolusi. Terbukti, kekuatan massa yang digalang lewat media sosial mampu membuat kekuatan tiran sekejam apapun tunduk dan lari tunggang-langgang.
Tindakan anggota DPRD DKI Jakarta yang menyetujui hak angket atas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memicu adanya gerakan ‘Save Ahok’ yang mengajak warga Jakarta untuk mencabut mandat DPRD DKI. Apalagi polah para anggota dewan yang terhormat itu dilawan Ahok dengan membongkar praktik anggaran “siluman” mengenai pengadaan perangkat uninterruptible power supply (UPS) atau pasokan daya bebas gangguan pada APBD 2014 yang menghabiskan sebanyak Rp 330 miliar dengan harga sekitar Rp 5,8 miliar tiap unitnya.
Petisi “Rakyat Jakarta Mencabut Mandat DPRD dan Bubarkan DPRD” di change.org diusulkan oleh Yanto Huang. Dia memasang foto Basuki yang bertuliskan “Anda Tidak Sendiri, Save Ahok’.
Dalam petisinya, Huang mengajak warga Jakarta untuk mencabut mandat terhadap wakil-wakilnya di DPRD DKI. Berikut ajakan lengkap petisi tersebut:
“Kami rakyat Jakarta dengan ini menyatakan:
1. Kami mencabut mandat ke wakil-wakil kami di DPRD karena mereka tidak Pro Pemberantasan Korupsi dan Malah jadi biang-biang Korupsi.
2. Kami menolak mantan Koruptor menjadi pejabat rakyat apalagi sekelas wakil ketua DPRD.
3. Kami Mendukung Bapak Basuki Tjahja Purnama “Ahok” melakukan E-Budgeting dan menolak kompromi permainan anggaran dengan DPRD.
4. Kami meminta KPK, Kejaksaan Agung segera investigasi masalah permainan Anggaran dan Budget Siluman yang terjadi sejak 2012 sampai yang terbaru 12 Triliun.
5. Kami meminta Presiden Joko Widodo, segera ambil tindakan masif memberantas korupsi-korupsi terutama di kalangan partai politik dan DPRD.
6. Kami meminta Presiden Joko Widodo menerbitkan Perpu untuk memberikan Hak kepada Gubernur membubarkan DPRD dan mengadakan pemilu ulang jikalau terjadi kebuntuan.
7. Kami meminta Mahkamah Konstitusi membubarkan DPRD .
Kami rindu Indonesia bebas dari tikus-tikus koruptor dan Partai Partai yang hanya mementingkan kepentingan mereka, tidak mementingkan kepentingan rakyat khususnya rakyat Jakarta.”
Hingga Sabtu (28/2/2015) pukul 05.00, petisi telah didukung 25.424 pendukung. Petisi ini menyebar di jejaring sosial Facebook.