Bank Mandiri Perkuat Modal, Dividen Pun Di Pangkas!

Jakartakita.com – 17 April 2015 mendatang, PT Bank Mandiri Tbk akan membayarkan dividen bagi para pemegang sahamnya sebesar Rp. 4,96 triliun. Hal ini merupakan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang menyatakan dividen Bank Mandiri tahun ini mencapai kisaran 25 % dari laba bersih yang berjumlah Rp. 19,9 triliun.

Dibandingkan angka dividen yang dibagikan tahun lalu, jumlah pembagian dividen saat ini terbilang lebih kecil. Pada tahun lalu tercatat RUPST telah membayarkan dividen sebesar 30 % dari laba dengan nilai Rp. 5,46 triliun.

Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Pahala Mansury pada Senin (16/3/2015) menyatakan bahwa, dengan adanya pengurangan pembayaran dividen ini, Bank Mandiri mengharapkan dapat menguatkan Capital Adequacy Ratio (CAR), yang saat ini tercatat masih memiliki CAR sebesar 16,5 %.

“Pengurangan dividen ini merupakan langkah yang diambil melalui keputusan bersama, demi menunjang rencana kerja Bank Mandiri kedepannya,” sambung Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri, dihari yang sama.

Budi juga menegaskan bahwa, Bank Mandiri berencana untuk menjadi bank terbesar di ASEAN dari segi kapitalisasi pasar pada era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang diperkirakan terjadi pada tahun 2020. Sehingga untuk menyambut hal ini, Bank Mandiri masih membutuhkan kecukupan modal yang kuat.

Budi menambahkan, untuk mencapai misi tersebut, masih diperlukan rasio Return of Equity (ROE) sebesar 22 sampai 23 % per tahunnya. Sehingga masih diperlukan adanya permodalan yang kuat.

Sebelumnya, Pemerintah pada awal tahun ini berencana memberikan penyertaan modal negara (PMN) kepada Bank Mandiri sebesar Rp 5,6 triliun.

Namun, perihal penggelontoran dana yang rencananya akan digunakan untuk right issue ini, dipastikan pupus, karena ditolak oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).