Lima Fakta Menarik Seputar “El Clasico” Terakhir
Jakartakita.com – Barcelona telah mencapai hasil krusial dalam upaya memenangi gelar juara La Liga kelima dalam tujuh tahun terakhir, dengan kemenangan 2-1 atas Real Madrid di laga “El Clasico” yang berlangsung dini hari kemarin. Berkat kemenangan tersebut, Barcelona unggul empat poin atas Madrid.
Di balik kegemilangan para bintang di lapangan, ada beberapa fakta menarik terkait pertandingan tersebut:
1. Pembuktian Luis Suarez
Penyerang asal Uruguay, Luis Suarez, membuktikan bahwa harga transfer 75 juta pound sterling yang harus dibayarkan Barcelona untuk mendapatkan dirinya dari Liverpool tahun lalu memang layak dan bukan pembuang-buangan uang. Suarez menjadi pencetak gol penentu kemenangan Barcelona di “El Clasico”, gol yang disebutkannya sebagai gol terpentingnya bagi Barcaa.
2. Ronaldo sejajar dengan Raul
Cristiano Ronaldo mencetak gol penyama kedudukan Madrid yang tertinggal lebih dahulu dalam “El Clasico” akibat kebobolan gol Jeremy Mathieu. Gol Ronaldo tersebut membuatnya sejajar dengan pemain legendaris Raul Gonzalez, sebagai pencetak gol ketiga terbanyak dalam sejarah “El Clasico”.
3. Pique kembali ke performa terbaik
Bek Gerard Pique menunjukkan bahwa dirinya telah kembali ke performa terbaik. Duetnya bersama Mathieu membuat para pemain Madrid sangat kesulitan untuk mencetak gol. Di awal musim, performa Pique sempat kendor. Ia bermain buruk di ‘El Clasico’ pertama musim ini di Santiago Bernabeu, menyebabkan timnya dihukum tendangan penalti.
4. Modric hampir fit sepenuhnya
Meski Madrid menelan kekalahan, namun paling tidak ada satu hal baik yang terlihat dalam ‘El Clasico’ kemarin. Gelandang Luka Modric, yang baru pulih setelah cedera selama empat bulan, terlihat hampir fit sepenuhnya. Ia bermain selama 88 menit, sebelum digantikan Lucas Silva.
5. Mascherano tetap gelandang bertahan jempolan
Di Barcelona, Javier Mascherano kerap dimainkan sebagai bek. Namun, dalam “El Clasico” kemarin, Mascherano menunjukkan bahwa saat bermain sebagai gelandang bertahan, posisi aslinya, ia tetap dapat bermain cemerlang. Kerja kerasnya menekan Modric sepanjang pertandingan menjadi salah satu kunci kemenangan Barca.