Take a fresh look at your lifestyle.

Single Mom Perlu Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Berkencan Lagi

0 994
foto: istimewa
foto: istimewa

Jakartakita.com – Ketika memutuskan bercerai, pastinya akan menimbulkan luka yang cukup dalam di hati para single mom. Namun bukan berarti setelah itu, single mom jadi trauma dan menolak menikah atau punya pasangan lagi.

Related Posts
1 daripada 71

Tentu saja keputusan untuk kembali memulai hubungan baru bagi single mom tidak semudah saat masih gadis. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan agar tidak jatuh ke dalam lubang yang sama.

Nah, bagi Anda para single mom yang berniat untuk kembali  berkencan ke jenjang yang lebih serius. Mungkin Anda perlu mempertimbangkan lima hal ini, seperti yang dilansir dari situs  Yourtango:

  1. Hubungan macam apa yang Anda cari? Apakah Anda hanya mencari teman baru atau Anda sudah siap untuk berkomitmen? Semua itu tergantung pada kesiapan Anda. Namun yang harus diingat, carilah seseorang yang tepat meskipun Anda hanya berniat menjadikannya sahabat, siapa tahu sahabat itu kelak akan menjadi jodoh.
  2. Pria seperti apa yang Anda cari? Sebagai single mom, tentunya Anda tidak bisa mengabaikan keberadaan anak. Pria yang Anda cari paling tidak harus memenuhi kriteria yang ‘cocok’ dengan anak Anda.
  3. Apakah Anda terbuka tentang fakta bahwa Anda seorang seorang janda dengan anak? Kebanyakan orang keberatan dengan wanita yang telah memiliki anak. Akan tetapi, jangan pernah menutupi fakta ini pada orang lain. Tidak sedikit pria yang tertarik pada single mom dan ingin segera berkeluarga.
  4. Apakah anak siap jika Anda menjalin hubungan dengan seseorang? Kebanyakan anak akan sulit menerima perceraian. Dan tentu saja, butuh waktu bagi seorang Andak untuk menyesuaikan diri dengan perceraian hingga munculnya orang baru di antara Anda dan anak.
  5. Kapan waktu yang tepat untuk mengenalkan orang baru pada anak Anda? Jangan tergesa-gesa menjalin hubungan hanya karena Anda merasa kesepian. Begitupun jangan tergesa-gesa mengenalkan orang yang baru dekat dengan Anda kepada si anak kalau Anda belum benar-benar serius. Anak akan bingung kalau Anda sering memperkenalkan laki-laki baru.
Tinggalkan komen