Perkembangan Inflasi Masih Sesuai Sasaran
Jakartakita.com – Badan Pusat Statistik (BPS) pekan lalu mengumumkan angka inflasi pada bulan Maret mencapai 0,17 persen. Perkembangan ini, menurut data Bank Indonesia (BI) yang dilansir Senin (6/4/2015), masih sesuai dengan sasaran inflasi yaitu sebesar 4±1% pada 2015. Inflasi pada Maret merupakan inflasi pertama yang terjadi pada 2015, dimana Januari dan Februari mengalami deflasi.
Utamanya, inflasi di Bulan Maret bersumber dari kelompok administered prices. Inflasi ini tercatat sebesar 0,83% (mtm) atau 11,49% (yoy), meningkat dari dua bulan sebelumnya yang secara berturut-turut mengalami deflasi. Inflasi administered prices terutama didorong oleh kenaikan harga bensin premium, solar, LPG 12 kg, serta harga bensin pertamax, seiring dengan kenaikan harga minyak dunia dan pelemahan nilai tukar rupiah.
Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, kelompok volatile food mengalami deflasi sebesar -0,83% (mtm) atau 5,87% (yoy), lebih rendah dari deflasi bulan sebelumnya sebesar -1,69% (mtm). Penyumbang terbesar deflasi adalah aneka cabai yang sedang mengalami panen di berbagai daerah, serta daging ayam ras dan telur ayam ras. Inflasi beras sedikit menurun dibandingkan bulan lalu karena mulai memasuki musim panen di berbagai daerah dengan puncak masa panen raya diperkirakan terjadi di bulan April.
Di sisi lain, perkembangan inflasi inti masih lebih rendah dari bulan lalu (0,34%, mtm) menjadi 0,29% (mtm) atau 5,04% (yoy), seiring permintaan domestik yang masih moderat dan ekspektasi inflasi yang terkendali serta penurunan harga komoditas global non minyak.