Kuartal Pertama 2015, LDR Danamon Membaik Menjadi 92,7%
Jakartakita.com – PT Bank Danamon Indonesia, Tbk di Jakarta pada Kamis (16/4/2015) mengumumkan kinerja keuangan kuartal pertama 2015, yang menunjukkan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Regulatory Loan to Deposit Ratio/LDR) membaik menjadi 92,7% dibandingkan 94,1% tahun lalu. Giro dan tabungan (Current and Savings Account/CASA) tumbuh 15%, sehingga rasio CASA meningkat dari 42% di kuartal pertama tahun lalu menjadi 46% di kuartal pertama tahun ini.
Jumlah kredit adalah sebesar Rp 135,7 triliun dan laba bersih setelah pajak konsolidasi mencapai Rp 687 miliar, dimana rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tetap berada di tingkat 18,8%. “Modal Danamon berada pada tingkat kecukupan dalam memenuhi persyaratan Basel III, dimana rasio loan-to-deposit yang sehat menunjukkan bahwa Danamon memiliki fondasi yang kokoh untuk semakin tumbuh di masa mendatang,” kata Direktur Utama Danamon, Sng Seow Wah.
Kredit usaha mikro Danamon melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) mencapai Rp 18,2 triliun pada akhir Maret 2015. Sementara itu, jumlah kredit untuk segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mencapai Rp 21 triliun, dimana pangsa pasar Danamon dalam sektor UKM meningkat dari 6,1% pada Maret 2014 menjadi 6,6% pada Maret 2015.
Secara total, kredit Danamon untuk segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berkontribusi sebesar 29% dari seluruh kredit Danamon. Kredit untuk segmen komersial meningkat 11% dibandingkan tahun lalu, menjadi Rp 15 triliun pada akhir Maret 2015, serta kredit untuk segmen korporasi mencapai Rp 16,4 triliun. Pada Maret 2015, pembiayaan perdagangan atau trade finance Danamon membukukan pertumbuhan sebesar 24% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 24 triliun.
Pada kuartal pertama 2015, kredit otomotif melalui Adira Finance adalah Rp 48,2 triliun, dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan turunnya permintaan industri. Premi bruto Adira Insurance mencapai Rp 433 miliar, yang terutama didorong oleh asuransi non otomotif yang meningkat 11% menjadi Rp 162 miliar, dimana polis aktif meningkat 12% menjadi 8,9 juta.
Dalam hal kualitas aset, rasio kredit bermasalah (Gross Non-Performing Loans/NPL) berada pada posisi yang terjaga pada 2,5% pada akhir Maret 2015, sementara rasio biaya kredit berada pada posisi 3,3%.
“Penurunan biaya operasional sebesar 7% dibandingkan tahun lalu menunjukkan disiplin pada pengelolaan pengeluaran operasional serta inisiatif Danamon untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, termasuk relokasi cabang dan penyesuaian sumber daya manusia yang menghasilkan perbaikan dalam rasio biaya terhadap pendapatan (Cost Income Ratio/CIR) sebesar 1,9% dari 55,2% menjadi 53,3% dalam kuartal pertama tahun ini,” kata Chief Financial Officer dan Direktur Danamon, Vera Eve Lim.
Danamon membukukan pertumbuhan pada giro dan tabungan (Current Accounts and Savings/CASA) sebesar 15% menjadi Rp 54 triliun, dengan demikian rasio CASA Danamon sebesar 46% pada kuartal pertama tahun 2015, meningkat dari 42% pada tahun sebelumnya. Giro meningkat sebesar 22% menjadi Rp 22,4 triliun dan tabungan meningkat sebesar 11% dibandingkan tahun lalu dari Rp 28,3 triliun menjadi Rp 31,5 triliun pada kuartal pertama tahun 2015. Deposito atau time deposit menjadi sebesar Rp 62,6 triliun. Dengan demikian, total pendanaan Danamon, yang mencakup CASA, deposito, dan dana jangka panjang (long term funding) mencapai Rp 143,3 triliun pada kuartal pertama 2015.
Pada akhir Maret 2015, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga atau regulatory loan to deposit ratio (LDR) Danamon berada pada level 92,7%, membaik dibandingkan 94,1% pada akhir Maret 2014. Sementara itu, rasio kredit terhadap total pendanaan Danamon secara konsolidasi (consolidated loan to total funding) berada pada posisi 85,4% pada bulan Maret 2015, lebih baik 1,3% dibandingkan 86,7% pada tahun sebelumnya. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) konsolidasi Danamon berada pada posisi 18,8% di bulan Maret 2015, sementara CAR standalone berada pada posisi 19,8%.