Begini Versi Smart City Menurut Pejabat Pemprov DKI Jakarta
Jakartakita.com – Kepala UPT Smart City Pemprov DKI Jakarta, Alberto Ali mengatakan, pengukuran tingkat keberhasilan kota cerdas (smart city) dinilai dari enam sektor, yakni pemerintahan, lingkungan, gedung, ekonomi, komunitas, dan rumah.
Oleh sebab itu, Alberto enggan untuk membanding-bandingkan tingkat keberhasilan implementasi kota cerdas (smart city) antara Ibukota Jakarta dan kota lainnya di Indonesia.
“Aduh! Kalau bicara smart city susah untuk menilainya. Karakter masing-masing kota kan beda,” kata Alberto, Senin (4/5/2015) lalu.
“Mungkin kalau Jakarta masih berhasil di tiga sektor, kota lain ada yang dua atau malah satu,” sambungnya.
Kendati demikian, Alberto menegaskan visi kota cerdas Pemprov DKI Jakarta bukanlah untuk mengejar penilaian tersebut.
Jakarta, kata dia lagi, bisa disebut kota cerdas bilamana warganya merasakan pelayanan publik terbaik.
“Selain itu, kalau sudah tersambung serat optik ke seluruh rumah dan warga juga menggunakannya dengan cerdas, smart city sudah tercapai,” tandasnya.