Take a fresh look at your lifestyle.

Ini Dia… Asal Usul Daerah Blok M, Jakarta Selatan

0 5,157

blok m tempo duluJakartakita.com – Blok M adalah kawasan yang sempat terkenal di Jakarta Selatan, dan bahkan menjadi salah satu icon di Ibu Kota, tempat ini biasa dibuat tempat kumpul – kumpul para kawula muda pada tahun 1980-an sampai 1990-an.

Pada era 1980-an, Blok M dijadikan tempat mangkal anak-anak muda metropolitan yang juga biasa disebut anak baru gede atau ABG. Pada masa itu, memang tempat perbelanjaan modern atau mal yang berdekatan dengan Pasaraya, Pasar Melawai, Blok M Mal, dan Pasar Mayestik sangat booming, dan itu semua hanya bisa kita jumpai di wilayah ini saja pada masa itu.

Para anak muda yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas kala itu, biasanya mangkal di kawasan tersebut dari sore hingga malam hari. Bermacam kegiatan mulai dari berkumpul, bermain break dance, sepatu roda, bermain musik, hingga tempat nongkrong anak – anak trash metal, grind core, punk, semua menumpuk jadi satu ditempat ini.

Bermacam tujuan pun terjadi di tempat ini, mulai dari kegiatan mencuci mata, mencari hiburan, berbelanja hingga ada pula kawula muda yang juga menjajakan cinta ditempat ini. Pada masanya tempat ini sangat berkesan, terlebih pada mereka yang merasakan muda di tahun 80-an hingga 90-an.

Related Posts
1 daripada 5,826

Dalam buku karya Zaenuddin HM, yang berjudul “212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe,” yang diterbitkan Ufuk Press pada 2012, Blok M adalah sebuah tempat, yang menggambarkan potret sosial remaja Ibu Kota pada era 1980-1990.

Melalui kisah ini, diketahui, sempat ada produser film yang mengangkat fenomena anak gaul di kawasan tersebut ke dalam film yang diberi judul Blok M, seperti film Olga Sepatu Roda, Lupus, Catatan Si Boy, dan lainnya, film – film yang mewakili era keemasan tersebut.

Nama Blok M, tidak berdiri sendiri, ada pula nama Blok A dan Blok S, yang diambil dari blok-blok yang ada di daerah tersebut. Maklum saja, tempat ini pada awalnya memang hanya sebuah komplek perumahan elit di masanya.

Maka saat ini, kawasan tersebut cukup teduh karena banyak pepohonan besar yang tidak ditebang, memang sengaja dipertahankan untuk menjaga kenyamanan lingkungan.

Namun fenomena tempat berkumpul anak muda tetap tidak lekang dari tempat itu, sekarang banyak cafe – cafe tempat hang out yang bisa kita dijumpai disana. Namun perbedaannya dari yang dahulu, esensinya sudah lebih modern sekarang, mengikuti perkembangan zaman.

Tinggalkan komen