Take a fresh look at your lifestyle.

Menjadi Pengungsi di Negeri Sendiri

0 1,092

Tiket Pesawat Murah Airy

foto: reuters
foto: reuters

Jakartakita.com – Pemilik kedai teh Phurba Sherpa telah menghabiskan empat malam sempit di bawah terpal dengan istri dan sembilan orang lain di sebuah lapangan sekolah yang terletak di luar kota Kathmandu sejak longsoran batu yang terjadi karena dipicu oleh gempa bumi pekan lalu menghancurkan desa tempat tinggalnya, desa Tatopani.

Pemerintah Nepal sedang berjuang untuk menyediakan tempat tinggal bagi lebih dari satu juta orang seperti Sherpa, yang kehilangan kediaman mereka akibat dua gempa bumi besar, pertama pada tanggal 25 April dan kedua 17 hari kemudian. Puluhan ribu orang masih tidur di tempat terbuka, dengan musim hujan datang menjelang.

“Saya kehilangan segalanya. Rumah, kedai teh saya, dan semua yang saya miliki. Saya seorang pengungsi di negara saya sendiri sekarang,” kata pria berusia 28 tahun tersebut, salah satu dari sekitar 120 orang yang telah melakukan perjalanan 110 kilometer dari Tatopani, sebuah desa di dekat perbatasan Nepal dan Tiongkok, ke kota Thali dekat ibukota Kathmandu, seperti dilansir Reuters pada Selasa (19/5/2015).

Related Posts
1 daripada 3,302

Sherpa mengatakan ia meninggalkan desanya setelah gempa kedua memicu tanah longsor yang menyebabkan kehancuran desa Tatopani.

“Kami tidak punya tempat untuk pergi dan plastik ini tidak cukup untuk menjadi pelindung kami ketika musim hujan mulai,” kata Sherpa, yang berbagi biaya pembelian lembaran plastik biru dan kuning dengan tiga keluarga lainnya.

Sebagian dari Nepal telah kembali ke kondisi relatif normal sejak gempa. Toko telah dibuka kembali di Kathmandu, petani kembali ke sawahnya, dan jaringan listrik telah terhubung kembali.

Tapi mereka yang masih belum mendapat tempat tinggal yang layak seperti Sherpa menjadi pengingat bagi pemerintah Nepal bahwa banyak yang masih harus dilakukan untuk membantu rakyat negara tersebut, sekitar sebulan setelah gempa pertama terjadi. Lebih dari 8.600 orang tewas dalam bencana alam terburuk di Nepal tersebut.

Organisasi kemanusiaan terutama khawatir tentang kemungkinan penyebaran penyakit dan resiko bencana lanjutan. Pemerintah Nepal telah mengumpulkan US$ 70 juta dari US$ 200 juta yang diperlukan untuk memberikan tempat tinggal yang layak dan bantuan medis bagi rakyat yang membutuhkan.


Tinggalkan komen