Take a fresh look at your lifestyle.

Di Indonesia Sudah Langka, Jepang Sumbangkan Burung Jalak Bali

0 1,184

Tiket Pesawat Murah Airy

foto: istimewa
foto: istimewa

Jakartakita.com – Pemerintah Jepang, Kota Yokohama, dikabarkan telah menyumbangkan burung jalak bali, dengan bahasa latin (Leucopsar rothschildi). Jepang menyerahkan burung tersebut untuk dilepas di Taman Nasional Bali Barat. Ini dilakukan pihak Jepang dalam rangkaian kerja sama konservasi bersama pemerintah Indonesia.

Tony Sumampau, Ketua Asosiasi Pelestari Curik Bali (APCB) pada hari Kamis (11/6/2015), mengatakan bahwa kerja sama tahap kedua dengan pemerintah kota Yokohama akan berlangsung dari 2015 hingga 2017 nanti.

Ia pun menjelaskan, kerja sama tahap kedua antara Indonesia-Jepang ini meliputi pemberian bantuan sumbangan satwa langka. “Untuk kerjasama tahap pertama, selain mengenai satwa langka, juga ada alokasi anggarannya,” imbuhnya.

Sejumlah elemen penting pun turut hadir dalam pertemuan dan sosialisasi tersebut. Diantaranya ada, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, APCB, Forum Konservasi Satwa Liar Indonesia (Foksi) dan pemangku kepentingan terkait lainnya. Acara ini dibuka oleh Hayati Bambang Dahono Aji, Direktur Konservasi dan Keanekaragaman.

Related Posts
1 daripada 427

Selain itu, ada sekitar 60 penangkar curik bali dari Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali yang turut mengikuti kegiatan tersebut.

Bambang ketika dimintai keterangan, mengatakan upaya konservasi jalak bali kini sudah mulai membuahkan hasil, ini terlihat dari mulai pulihnya populasi satwa yang hampir punah tersebut di habitat aslinya, yaitu di Taman Nasional Bali Barat (TNBB).

“Dulu pada tahun 2005 populasi jalak bali di alam TNBB sempat hanya tinggal lima ekor saja, namun kini tercatat sudah ada lebih dari 100 ekor, dan ada tambahan sekitar 40-an lebih yang telah dilepaskan kembali disana,” tandasnya.

Ia pun melanjutkan, kini sudah ada peningkatan populasi jalak bali di alam bebas, termasuk di tempat penangkaran ex-situ yang jumlahnya sudah mencapai sekitar 2.000 lebih.

Bambang pun menjelaskan, ini merupakan keberhasilan metode konservasi jalak bali, dan ini bisa dijadikan acuan dalam konservasi satwa liar yang sedang terancam punah lainnya di Indonesia.

Namun, menurut Bambang, upaya-upaya perbaikan masih harus terus ditingkatkan lagi, diantara lainnya mensosialisasikan dan mengadakan kampanye khusus agar masyarakat peduli dengan keberadaan satwa – satwa yang sudah hampir punah ini.


Tinggalkan komen