Take a fresh look at your lifestyle.

Pangkat Bintang Lima Yang Bikin Heboh

0 1,301
jokowi - seragam militer
foto : istimewa

Jakartakita.com – Wacana pemberian pangkat bintang lima terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) bikin heboh sejumlah kalangan.

Pendapat pro dan kontra pun bermunculan, menimbulkan polemik.

Perkara ini berawal gara-gara dibeberapa kesempatan acara, Presiden Jokowi selalu mengenakan baju militer namun tanpa ada pangkat di pundaknya.

Terkait hal tersebut, Pakar Hukum Tata Negara Irman Putra Sidin mengusulkan, pemerintah dan TNI segera mengeluarkan peraturan baru terkait seragam militer yang dikenakan oleh Presiden RI dalam acara-acara kemiliteran.

Irman mengatakan, dalam acara-acara resmi di mana Presiden harus menggunakan seragam militer, maka tanda pangkat bintang lima harus tersemat di seragam tersebut.

Pemberian pangkat bintang lima kepada Presiden pun menurut Irman akan menambah kewibawaan Presiden. Dengan demikian, seragam yang dikenakan pun memiliki makna konstitusional karena Presiden adalah pemegang kekuasaan tertinggi angkatan.

Related Posts
1 daripada 5,402

“Ke depan, jika Presiden atau siapa pun itu presidennya jika mengikuti dan hadir dalam acara resmi di mana Presiden harus menggunakan seragam militer, maka atribut kepangkatan bintang lima harus tersemat di seragam tersebut,” ujar Irman Putra Sidin di Jakarta, baru-baru ini.

Adapun Anggota Komisi I DPR RI, Firmandez mengatakan, semestinya tidak mudah bagi seorang tokoh untuk memperoleh pangkat jenderal bintang lima. Karena, perlu ada kiprah nyata yang signifikan di dunia militer sehingga seseorang itu dianggap perlu ditingkatkan level kepangkatannya.

Politisi Partai Golkar ini berpendapat, wacana pemberian pangkat bintang lima kepada Presiden perlu dikaji secara matang. Karena, memberikan pangkat tersebut sama artinya menyandingkan Jokowi dengan Jenderal Soeharto dan Jenderal Nasution yang berasal dari TNI.

“Perlu dikaji kembali. Karena di Indonesia justru hanya ada dua orang, yakni Soeharto dan Nasution. Dua-duanya itu dari TNI,” ungkap Firmandez.

Ditempat terpisah, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai, selama ini negara tidak menyematkan bintang lima kepada seorang Presiden merupakan sebuah tindakan yang lucu. Menurutnya, dengan jabatannya sebagai panglima tertinggi maka wajib bagi negara menyematkan bintang lima sebagai simbolnya kepada seorang Presiden.

“Boleh, kenapa enggak boleh. Karena apabila tidak boleh itu yang lucu. Kan Presiden panglima tertinggi,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Fuad Basya mengaku pihaknya belum mengetahui persis wacana tersebut. Ditambahkan, pihaknya memilih untuk tidak berpolemik dengan tidak turut berkomentar.

“Tidak, kami tidak ingin berkomentar, kami cari informasinya dulu,” jelas Fuad. (Dari berbagai sumber)

Tinggalkan komen