1000 Ilmuwan dan Tokoh Teknologi Menolak Ide Menciptakan Robot Pembunuh
Jakartakita.com – Kecanggihan teknologi dewasa ini menjadikan ilmuwan mampu menciptakan sesuatu yang tidak terbayangkan sebelumnya, misalnya saja robot pembunuh seperti yang digambarkan di film-film fiksi Holywood.
Bahkan, ide menciptakan mesin pembunuh otomatis yang dipopulerkan oleh Arnold Schwarzenegger dalam film “Terminator” tersebut, berubah dengan cepat dari sekadar rekaan ilmiah menjadi kenyataan.
Pengembangan sistem semacam itu, secara praktis jika tidak secara hukum, dimungkinkan dalam hitungan tahun, bukan dasawarsa.
Namun demikian, sebanyak 1000 tokoh teknologi dan ilmuwan terkemuka, termasuk ilmuwan Inggris, Stephen Hawking dan pendiri Apple, Steve Wozniak, melalui surat terbuka yang dibacakan dalam pembukaan Konferensi Internasional Kecerdasan Buatan 2015 di Buenos Aires pada hari Selasa (28/7/2015), mengeluarkan peringatan keras terhadap pengembangan robot pembunuh tersebut.
Senjata mandiri menggunakan kecerdasan buatan untuk memilih sasaran tanpa campur tangan manusia itu digambarkan sebagai “revolusi ketiga dalam peperangan, setelah bubuk mesiu dan senjata nuklir.
“Pertanyaan kunci bagi kemanusiaan saat ini adalah apakah akan memulai lomba senjata AI (kecerdasan buatan) global atau mencegah permulaannya,” kata para ilmuwan tersebut dalam surat terbukanya.
“Jika kekuatan militer utama terus mendorong pengembangan senjata AI, perlombaan senjata global pada hakekatnya tak terelakkan lagi,” lanjut isi surat itu.
Para ilmuwan tersebut melukiskan skenario Hari Kiamat jika senjata otomatis itu jatuh ke tangan teroris, diktator, atau panglima perang, yang ingin melakukan pemusnahan suku.
“Banyak cara untuk AI membuat medan perang lebih aman bagi manusia, terutama warga, tanpa menciptakan peralatan baru untuk membunuh manusia,” kata kesimpulan surat tersebut. Demikian dilaporkan kantor berita AFP, Selasa (28/7/2015).