Take a fresh look at your lifestyle.

Wow, Harga Rumah di Jakarta Mencapai Rp 56,4 Juta Per Meter Persegi!

0 868

Tiket Pesawat Murah Airy

Lokasi Rumah IdamanJakartakita.com – Rupanya Jakarta masih menjadi magnet menggiurkan bagi industri properti. Meski harga properti di Jakarta kian menggila, namun peminatnya hampir tak pernah surut.

Bahkan menurut data dari GLobal Prime Cities Index Kuartal III 2015, pada periode September 2014-September 2015, Jakarta masih menempati papan atas penjualan rumah mewah di dunia. Dengan harga rata-rata rumah mewah pada level Rp 56,4 juta per meter persegi, Jakarta berada di peringkat keempat setelah Vancouver, Sydney, dan Shanghai.

Sementara pertumbuhan harga rumah mewah di Vancouver menurut data keluaran Knight Frank ini sebesar 20,4 persen, Sydney 13,7 persen, dan Shanghai 10,7 persen.

Associate Director Knight Frank Indonesia, Hasan Pamudji menjelaskan, menyusutnya kenaikan harga rumah mewah ini tak lain karena tingkat suku bunga, fluktuasi Rupiah, hingga Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

Namun begitu, Hasan tetap optimistis, untuk kasus dan lokasi properti mewah tertentu, pertumbuhan harganya akan bergerak normal pada tahun depan.

Related Posts
1 daripada 530

Hal ini sejalan dengan revisi aturan PPnBM untuk jenis barang kena pajak yang tergolong mewah selain kendaraan bermotor. Beleid yang dimaksud adalah Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 106/PMK.010/2015.

Aturan tersebut mencantumkan bahwa hunian yang dikenai PPnBM seharga Rp 10 miliar. Hunian mewah dengan nilai jual di atas Rp 10 miliar akan dikenai tarif PPnBM sebesar 20 persen.

Dalam PMK Nomor 106/PMK.010/2015, kelompok hunian mewah yang dikenai PPnBM 20 persen misalnya adalah rumah mewah, apartemen, kondominium, town house, dan sejenisnya.

Demikian halnya dengan rumah dantown house dari jenis non-strata title seluas 350 meter persegi atau lebih; serta apartemen, kondominium, town house dari jenis strata title, dan sejenisnya dengan luas bangunan 150 meter persegi atau lebih.

“Aturan tersebut memberi kepastian bagi investor. Sama halnya dengan katalis lain seperti pengembangan infrastruktur yang semakin digenjot akan menggairahkan kembali sektor properti secara umum,” tandas Hasan.


Tinggalkan komen