Kemacetan Jadi Masalah Utama yang Harus Diatasi Ahok
Jakartakita.com – Lembaga Populi Center merilis hasil survei akhir tahun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Berdasarkan survei Populi, sebanyak 58,2 persen masyarakat DKI Jakarta menyatakan menyatakan puas dengan kinerja kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Meskipun puas, ada sejumlah masalah yang harus segera diatasi oleh Ahok. Kemacetan dipilih oleh sebanyak 21,2 persen responden, sementara harga sembako yang tinggi dan ancaman banjir masing-masing dipilih oleh 20,5 persen dan 13,8 persen.
Secara berurutan, isu lain yang mendesak diselesaikan seperti disampaikan oleh Peneliti Populi Center, Dimas Ramadhan kepada wartawan di Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (12/12/2015) kemarin adalah sebagai berikut:
1. Jumlah pengangguran: 12,2 persen
2. Biaya pendidikan dasar: 11,2 persen
3. Biaya berobat atau kesehatan: 8,2 persen
4. Masalah sosial: 2,8 persen
5. Kriminalitas: 2,5 persen
6. KKN: 2 persen
7. Sarana transportasi: 1 persen
8. Sanitasi ligkungan: 0,8 persen
9. Ketersediaan air bersih; 0,5 persen
Dari 400 responden, sebanyak 0,8 persen memilih isu lain dan sebanyak 2,5 persen memilih tidak menjawab atau tidak tahu.
Hasil tersebut sejalan dengan penilaian terhadap program kerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang juga dilakukan oleh Populi Center. Kepuasan terhadap penanganan kemacetan di Jakarta sangat rendah dibandingkan program kerja lain seperti kesehatan dan pendidikan. “Sebanyak 60,8 persen dari 400 respon menyatakan tidak puas dan 11,5 persen menyatakan sangat tidak puas,” kata Dimas.
Survei Populi dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan 400 responden di enam wilayah DKI Jakarta, yaitu Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu. Survei dijalankan pada 1 hingga 7 Desember 2015 dengan 400 responden dari 40 kelurahan serta proporsi gender 50:50. Survei ini memiliki tingkat kesalahan 5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.