Antisipasi Ancaman Teror, Polri Siaga 1
Jakartakita.com – Ancaman teror menghantui malam pergantian tahun ini. Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Badrodin Haiti, meski sempat berkelit, akhirnya membenarkan informasi tersebut. Siaga 1 pun dilakukan untuk menjaga keamanan.
“Ancaman itu sekarang ada, tiga bulan yang lalu juga ada,” kata Badrodin, belum lama ini di Jakarta.
Dijelaskan, ancaman tersebut bisa berupa serangan bersenjata dari kelompok teroris terafiliasi ISIS seperti Santoso. Pasalnya, beredar video di dunia maya terkait ancaman tersebut.
“Rela atau tidak rela, panji hitam ini akan berkibar dengan izin Allah di atas Istana Merdeka dan akan kami hancurkan Polda Metro Jaya.”
Demikian kalimat yang berasal dari video yang diunggah akun Muhammad Bahrunnaim Anggih Tamtomo di media sosial Facebook. Suara dalam video itu diduga keluar dari mulut bos teroris Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah.
Ancaman tersebut, lanjut Badrodin, menjadi salah satu pertimbangan Polri untuk meningkatkan pengamanan di berbagai objek vital.
“Hampir semua pihak di negara ini siaga, tidak hanya Kepolisian. Tempat-tempat seperti bandara juga kami tingkatkan pengamanannya. Kami antisipasi semaksimal mungkin,” kata Badrodin.
Asal tahu saja, para teroris menarget beberapa kota besar di Indonesia, antara lain dua kota di Jawa, satu kota di Sumatra, dan satu kota di Kalimantan.
Polri lantas memetakan 13 daerah rawan teror saat pergantian tahun. Ketiga belas darerah itu ialah Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat termasuk di dalamnya Bandung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Ambon, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.
Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan, Komisaris Jenderal Putut Eko Bayuseno mengatakan pusat keramaian adalah lokasi paling memungkinkan terjadinya teror. Selain itu, teroris mengincar kantor polisi, tempat ibadah, pejabat Densus 88 Antiteror, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, dan pemerintah.
Adapun, Densus 88 Antiteror Polri terus bergerak melakukan penangkapan di sejumlah daerah. Lebih dari 10 orang yang diduga terlibat kelompok radikal ISIS dibekuk.
Hinggga hari terakhir tahun ini, Kamis (31/12), perburuan terduga teroris masih terus dilakukan, dan belasan ribu polisi diturunkan menjaga ibu kota.