Jakartakita.com – Presiden Republik Indonesia Ir H Joko Widodo menerima perwakilan panitia pusat Turnamen Sepak Bola Piala Presiden yang diwakili oleh Erick Thohir selaku ketua Organizing Committee, Maruarar Sirait selaku ketua Steering Committee, serta perwakilan dari Price Waterhouse Coopers (PWC) Indonesia selaku auditor independen turnamen, Lok Budianto, di Istana Negara pada Selasa (5/1/2016).
Tujuan dari pertemuan tersebut adalah untuk melaporkan secara langsung kepada Presiden perihal laporan keuangan turnamen Piala Presiden 2015 yang telah selesai dilakukan oleh PWC Indonesia. Hal ini adalah untuk menindak lanjuti komitmen panitia Piala Presiden tentang transparansi keuangan dalam pelaksanaan turnamen yang dapat dijadikan barometer pelaksanaan kompetisi olahraga ke depannya.
“Sesuai komitmen kami sejak awal bahwa transparansi di segala bidang akan kami terapkan dalam pelaksanaan Piala Presiden 2015 termasuk dari sisi keuangan. Tidak ada satu pun yang kami tutupi sehingga publik pun dapat mengetahui semuanya. Kami yakin dan percaya hanya dengan cara inilah kita bisa membangun kembali kepercayaan publik terhadap sepak bola,” jelas Thohir seperti tertuang dalam siaran pers yang diterima redaksi Jakartakita.com Rabu (6/1/2016).
PWC Indonesia sendiri merupakan kantor akuntan publik dengan rekam jejak yang sangat baik dan terpercaya. Dalam proses audit yang telah dilakukan, seluruh proses berjalan dengan sangat baik dan terbuka. Seluruh standard audit pun telah diterapkan dan diikuti dengan baik. “Hasil dari audit yang telah kami lakukan menemukan bahwa penyelenggaraan Turnamen Piala Presiden 2015 ini melahirkan sebuah pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian,” kata Budianto.
Pelaksanaan Piala Presiden 2015 juga telah memberikan kontribusi yang signifikan kepada negara dari sisi pendapatan pajak negara. Hal ini tentu merupakan sebuah pencapaian positif lainnya dari kesuksesan pelaksanaan Piala Presiden 2015.
“Piala Presiden 2015 telah memberi kontribusi sebesar kurang lebih 6 milyar Rupiah kepada Negara dari hasil PPH dan PPN. Tentu kami sangat bahagia mengenai hal ini karena artinya apa yang telah kami ciptakan dari olah raga khususnya sepak bola, dapat memberikan suatu hal positif dari segi pendapatan terhadap Negara,” sambung Erick.
Dengan berakhirnya Piala Presiden 2015 yang sukses mengedepankan transparansi dalam pelaksanaannya, diharapkan angin positif kebangkitan sepak bola Indonesia yang sempat tertidur dapat bangkit kembali.
“Saya yakin dan percaya bahwa olahraga di Indonesia khususnya sepakbola sedang menuju ke arah kebangkitan. Kami pun tak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu terutama kepada Bapak Presiden serta pihak-pihak terkait lainnya. Kami tidak akan mungkin melakukan semua ini seorang diri. Dibutuhkan kerjasama dengan seluruh pihak untuk membuat semua ini dapat terjadi,” tutup Erick.