Jakartakita.com – Para orang tua pasti sudah tahu kalau mengompres adalah salah satu pertolongan pertama yang bisa dilakukan saat anak demam. Namun, sayangnya masih banyak orang tua yang tidak tahu, sebaiknya menggunakan air hangat atau air dingin saat mengompres anak.
“Kalau badan panas, yang dianjurkan kompresnya hangat, bukan dingin. Diharapkan panas tubuh pindah ke handuk kompres”, ujar Imelly Santoso, dokter yang bertugas di salah satu rumah sakit Jakarta.
Sejumlah orangtua memang sering kali salah kaprah dalam melakukan kompres. Beberapa orangtua diketahui mengompres anak yang demam dengan merendam kain ke dalam wadah air berisi es batu. Kain yang dingin itu kemudian diletakkan di dahi anak.
Imelly menjelaskan, suhu tubuh memang akan berpindah dari yang tinggi ke suhu yang lebih rendah. Akan tetapi, kompres air dingin justru dapat menutup pori-pori sehingga menghambat berpindahnya suhu tubuh.
“Panas tubuh malah jadi enggak pindah, yang ada malah tubuh salah persepsi. Bukannya turun malah makin naik suhunya,” jelas dokter cantik yang sehari-hari yang bertugas di Puskesmas Kelurahan Pela Mampang 2.
Kompres demam yang baik juga bukan diletakkan di dahi atau kening karena terhalang oleh tengkorak kepala. Kompres yang efektif seharusnya diletakkan di lipatan-lipatan, seperti ketiak agar panas keluar lewat pori-pori tubuh.
Jika panas tidak turun dengan cara kompres, sebaiknya segera dibawa ke dokter. Adapun kompres dingin, lanjut Imelly, lebih tepat dilakukan untuk masalah peradangan atau pembengkakkan. Misalnya, kompres dingin saat anak terjatuh.