Cagub Muhammad Idrus Tak Gentar Hadapi Pesaingnya di Pilkada DKI 2017
Jakartakita.com – Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta termuda, Muhamad Idrus, yang berusia 37 tahun, mengaku tak gentar menghadapi kekuatan dari para pesaingnya. Termasuk dari calon incumbent, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
“Kalau Pak Ahok punya dukungan dari pengusaha besar yang tergabung dalam sembilan naga, maka saya punya dukungan dari sembilan wali,” ujar Idrus, saat berbincang dengan awak media di warung kaki lima di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Kamis (17/3/2016).
Idrus, yang lahir dan besar di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara, sejak kecil diajarkan untuk tidak takut mengejar mimpi. Karena dari mimpi itulah, dirinya mampu meraih kesuksesan seperti sekarang ini. Idrus membuktikan sendiri. Dari awalnya hanya seorang anak penjual es, kini bisa menjadi pengusaha sukses.
“Semuanya berawal dari mimpi. Jadi jangan pernah takut bermimpi. Saya berniat maju sebagai Gubernur, juga didasari impian untuk melihat Jakarta ini menjadi kota yang jauh lebih baik lagi di masa mendatang,” tegas dia.
Idrus menuturkan, dirinya dalam waktu dekat akan melakukan ziarah ke petilasan Wali Songo. Selain sebagai bentuk penghormatan, kepada para pembawa ajaran Islam di Nusantara, dirinya juga ingin mengikuti semangat dari perjuangan para pendahulu tersebut.
“Saya ingin dalam berjuang sebagai bakal calon Gubernur Jakarta ini, saya memiliki semangat seperti para wali yang selalu bersungguh-sungguh dalam melakukan siar agama,” tutur Idrus, yang juga Ketua Lembaga Ekonomi PW Nahdatul Ulama (NU) DKI Jakarta.
Idrus yang masuk jajaran bakal cagub DKI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, mulai menggerakkan ribuan relawan di Jakarta.
“100.000 relawan Jakarta Keren sudah siap. Mereka turun menyapa warga DKI dengan cara yang kreatif, baik dan ramah,” jelas Idrus.
Sementara itu, Ketua Tim Jakarta Keren, M. Hadi Nainggolan berpesan kepada para relawan untuk bergerak dengan cara yang kreatif, mengunggah, dan penuh empati serta tidak menyakiti siapa pun, apalagi mencela orang lain.
Terkait dengan peluang Muhamad Idrus dalam Pilgub DKI Jakarta 2017, M. Hadi Nainggolan menegaskan bahwa konstelasi politik di Jakarta itu selalu berubah.
“Siapa pun yang ingin menaklukkan Jakarta, ia harus mampu memenuhi tiga syarat. Pertama, siapa yang bisa menciptakan tren dan tren itu menjadi gaya hidup yang dilakoni oleh semua orang. Kedua, siapa yang bisa menguasai dan menggerakkan anak muda beserta komunitasnya. Dan ketiga, siapa yang bisa merebut hati kaum yang termarjinalkan, yaitu mereka yang tinggal di pinggiran, daerah kumuh, kaum lemah, dan tertindas,” tandasnya. (Edi Triyono)