SP PLN : Tolak Upaya Privatisasi PLN
Jakartakita.com – Musyawarah Nasional Luar Biasa Serikat Pekerja (SP) PT PLN (Persero) 2016 yang berlangsung di Kantor PLN Pusat Jakarta, Rabu (30/3/2016), dengan tegas menyuarakan agar PLN tetap menjadi satu dan tak dipecah-pecah.
SP PLN juga menolak upaya privatisasi sektor ketenagalistrikan yang masuk lewat proyek 35.000 MW, yang sejak 29 Maret hingga hari ini, Rabu (30 Maret 2016) telah resmi ditutup.
Adapun dari Munaslub SP PLN 2016 ini, telah dibentuk kepengurusan baru dengan memilih Ketua Umum Jumadis Abda dan M Abrar Ali sebagai Sekretaris Jenderal yang baru.
Jumadis Abda, Ketua Umum SP PLN yang baru terpilih bertekad mengembalikan kejayaan SP PLN dan menjaga marwah SP PLN.
“Kami, SP PLN menolak dengan tegas pemecahan PT PLN dan pengelolaan listrik ke tangan swastanisasi. PLN akan tetap melayani kebutuhan listrik masyarakat. Karena itu kami tegaskan PLN not for sale,” tegas Jumadis.
Lebih lanjut, Jumadis menjelaskan bahwa listrik PLN tidak boleh diserahkan kepada swasta karena kelistrikan termasuk cabang-cabang usaha yang penting. Menurutnya, upaya pelemahan itu mulai nampak dengan adanya program 35 ribu MW yang 86 persennya dibangun oleh swasta, sementara PLN hanya mengerjakan 5000 MW.
Ia berharap, SP PLN di seluruh Indonesia untuk terus memperkuat barisan dan menambah wawasan serta tetap membela kepentingan rakyat.
“Mari kita sama-sama mengoptimalkan peran dan fungsi SP PLN yang kuat, dalam rangka mempertahankan satu PT PLN (Persero) untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia serta meningkatkan kesejahteraan anggota,” tandas Jumadis, yang disambut tepuk tangan gemuruh dari para peserta Munaslub SP PLN 2016.