Yusril Ihza Mahendra : TNI Tidak Pantas Dilibatkan dalam Penggusuran
Jakartakita.com – Terkait adanya penggusuran yang terjadi di pasar ikan dengan melibatkan anggota TNI, Polri, dan Satpol PP, bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra mengatakan bahwa kegiatan itu sangat tak pantas dilakukan, karena hal itu hanya akan menyengsarakan perekonomian para pedagang ikan di lokasi Luar Batang.
“Itu bukan merupakan tugas dari TNI. Di era reformasi ini tidak sepantasnya lagi TNI dilibatkan (penggusuran),” ucapnya, di Jakarta, Senin (11/4/2016).
Lebih lanjut Yusril menerangkan, TNI sudah memiliki tugas sendiri. Salah satunya menangkal ancaman dari luar Indonesia. Oleh karena itu, tidak baik militer kembali ke ranah tersebut.
Untuk itu, tegas Yusril, dirinya sangat tidak menyetujui langkah yang diambil oleh Pemprov DKI Jakarta. Pasalnya, dalam penertibanan pasar ikan, sempat terjadi kekisruhan antara aparat gabungan dengan warga kampung Akuarium. Kisruh tersebut dipicu karena warga memblokade akses masuk ke Kampung Akuarium.
Yusril sendiri mengaku tidak diberi kuasa untuk membela warga dalam penggusuran pasar ikan. Dirinya hanya diberi kuasa untuk membela warga Luar Batang.
“Saya hanya diberi kuasa untuk membela warga RW 01, RW, 02, dan RW 03 Luar Batang, nanti kalau saya tiba-tiba datang ke sana (Pasar Ikan) tanpa kuasa, terus ditanya kuasa, celaka saya,” tandasnya.