Take a fresh look at your lifestyle.

Program ‘Air Untuk Semua’ : Skema Pembiayaan Alternatif Menjadi Pilihan

0 1,105
foto : istimewa
foto : istimewa

Jakartakita.com – Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Pengembangan Regional, Dr. Ir. Arifin Rudiyanto mengungkapkan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, Pemerintahan Jokowi-JK mentargetkan cakupan air minum nasional pada tahun 2019 sudah mencapai 100%.

Adapun cakupan air minum nasional sampai tahun 2015 sebesar 70,97%. Pencapaian ini melebihi target MDGs Indonesia yaitu 68,86%.

“Namun, Pemerintah masih perlu meningkatkan pencapaiannya untuk mengejar target di daerah pedesaan,” ujarnya, di acara Forum Inspirasi “Air Untuk Semua” yang diselenggarakan oleh Jejaring Kelompok Kerja (Pokja) Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) di Epicentrum Walk Jakarta, Rabu (26/10) kemarin.

“Berarti kita harus bekerja keras untuk merealisasi gap akses eksisting dan target, kira-kira sekitar sebesar 30-an %. Hal ini berarti, rata-rata per tahun harus ada kenaikan sebesar 6%,” tambah Arifin.

Lebih lanjut, Arifin memaparkan bahwa, untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan dana sebesar Rp274,8 triliun.

“APBN nampaknya maksimal hanya menyediakan 30% dari kebutuhan dana yang dibutuhkan. Sehingga peran serta dan kontribusi semua elemen pembangunan sangat diharapkan. Berbagai upaya, termasuk terobosan akses kredit mikro kepada warga guna mendapatkan akses air minum, tentu dapat dijadikan alternatif pendanaan,” terangnya.

Related Posts
1 daripada 5,117

Skema pembiayaan alternatif dapat menjadi pilihan bagi masyarakat dan penggiat penyediaan akses air minum maupun sanitasi. Seperti halnya yang telah dilakukan oleh PD BPR BKK Purwodadi Kabupaten Grobogan, dengan kredit mikro dalam program BKK Air.

Koesnanto SH selaku Direktur Umum PD BPR BKK Purwodadi menuturkan, BPR BKK Purwodadi menetapkan target sebanyak 12.000 masyarakat mendapatkan fasilitas kredit pembuatan jamban sehat, sanitasi sehat dan air minum melalui skema Kredit BKK Air, dimana target ini diusahakan tercapai dalam jangka waktu 3 tahun.

“Sampai dengan September 2016, pencapaian Kredit BKK Air adalah 8.649 jiwa penerima pemanfaat dari 2.355 nasabah dengan Total Realisasi Pinjaman sebesar Rp. 3.238.000.000,” katanya bangga.

Selain itu, dari pihak swasta, AQUA sebagai pelopor Air Minum Kemasan, meluncurkan kembali program AQUA “Satu untuk Sepuluh” yang bekerjasama dengan mitra AMPL untuk mengembangkan alternatif pembiayaan kredit mikro untuk peningkatan akses air bersih dan sanitasi.

“Ini merupakan komitmen kami untuk mendukung program pemerintah mewujudkan target Universal Access 2019. Sejak tahun 2007, AQUA telah melakukan berbagai inisiatif untuk peningkatan akses air bersih masyarakat di sekitar wilayah operasional dan di berbagai wilayah yang membutuhkan.  Kami juga melibatkan konsumen untuk ambil peranan dalam tujuan baik ini melalui program AQUA “Satu untuk Sepuluh” pada tahun 2007, 2009, dan di akhir tahun 2016 kami luncurkan kembali,” papar Leila Djafaar, Vice President General Secretary Danone Indonesia.

Leila melanjutkan, dalam pelaksanaan program “Satu untuk Sepuluh” 2016 akan diterapkan dengan skema pembiayaan kredit mikro.

“Kami berharap dengan skema ini, program peningkatan akses air bersih dan sanitasi yang dilakukan akan memiliki dampak yang lebih luas dan berkelanjutan,” ujarnya.

Asal tahu saja, melalui program “Satu untuk Sepuluh”, konsumen dapat berkontribusi dengan cara yang mudah, dimana setiap 1 liter AQUA berlabel khusus yang dikonsumsi, maka AQUA akan menyediakan 10 liter air bersih untuk masyarakat yang membutuhkan.

 

Tinggalkan komen