Take a fresh look at your lifestyle.

Ditengah Tren Digital, Media Cetak Dituntut Lebih Kreatif Mengemas Konten dan Cover

0 1,400

Tiket Pesawat Murah Airy

foto : jakartakita.com/ikung adiwar
foto : jakartakita.com/ikung adiwar

Jakartakita.com – Jumat (3/2/2017) malam di Jakarta, berlangsung ajang tahunan Serikat Perusahaan Pers (SPS) bertajuk Indonesia Print Media Awards (IPMA), Indonesia inhouse Magazine Awards (lnMA), Indonesia Young Readers Awards (IYRA), dan Indonesia Student Print Media Awards (ISPRIMA) 2017.

Sebanyak 792 sampul muka (cover) surat kabar, majalah, tabloid serta rubrik anak muda seluruh Indonesia berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Ditemui disela-sela kegiatan acara, Ahmad Djauhar Ketua Harian Serikat Perushaan Pers (SPS) mengungkapkan bahwa di tengah perubahan tren pola konsumsi media di Indonesia yang cenderung mulai bergeser ke medium digital, media cetak memang dituntut lebih kreatif mengemas konten, salah satunya melalui tampilan cover yang menarik.

“Kompetisi ini merupakan wahana mengukur pencapaian karya jurnalistik media cetak melalui kerja-kerja yang inovatif dan menginspirasi,” kata Ahmad Djauhar.

Dia juga meyakini, ajang kompetisi dan penghargaan IPMA, InMA, IYRA, dan ISPRIMA mampu merangsang lahirnya karya-karya sampul kreatif yang relevan dengan target pembaca mereka masing-masing, sehingga pada gilirannya dapat mencuri perhatian khalayak untuk membeli dan membaca media cetak.

Sementara itu, Direktur Eksekutif SP5, Asmono Wikan yang turut hadir dalam malam penghargaan tersebut, menyampaikan, meski dari sisi kuantitatif entri cover tahun ini mengalami penurunan, namun secara kualitas, cover-cover terlihat digarap sangat serius.

Lebih jauh, Asmono mengapresiasi cover-cover peserta yang berhasil memikat perhatian dewan juri. Bahkan pada kategori ISPRIMA untuk pers mahasiswa, bermunculan ide-ide kreatif yang di luar ekspektasi para juri.

Asal tahu saja, dibanding tahun 2016, jumlah entri-entri cover dan rubrik anak muda yang masuk tahun 2017 ini memang mengalami penurunan 11,07%, dari 884 entri menjadi 792 entri.

Related Posts
1 daripada 5,796

Masing-masing tersebar pada IPMA (450 entri), turun 11% dibanding raihan 2016 dengan 503 entri. Demikian juga IYRA merosot 17% dengan 122 entri, jauh dibanding 2016 dengan 144 entri. Nasib serupa juga dialami majalah internal korporasi/Iembaga yang turun 22%.

lnMA tahun 2017 hanya mengemas 142 entri, jauh dari raihan tahun Ialu 188 entri. Satu-satunya kenaikan digapai ISPRIMA yang naik 34% dibanding tahun Ialu. Cover pers mahasiswa ini, diikuti 78 entri, melonjak signifikan dibanding tahun 2016 dengan 58 entri.

Meski turun, Dewan Juri sepakat memberi pujian pada karya – karya yang masuk; Lebih inovatif, berani dan ingin berbeda dari sebelumnya.

foto : jakartakita.com/ikung adiwar
foto : jakartakita.com/ikung adiwar

Adapun pada tahun ini, dewan juri terdiri dari Ndang Sutisna (lde kreatif pada IPMA, IYRA, dan lnMA), Oscar Motuloh (Foto jumalistik untuk IPMA dan IYRA), Nina Amanda (Komunikasi Massa untuk IPMA, IYRA, dan lnMA). Kemudian lka Sastrosoebroto (Kepiaran untuk lnMA), Suharjo Nugroho (Branding untuk IPMA, IYRA, dan lnMA), Danu Kusworo (Foto jurnalistik untuk lnMA dan ISPRIMA), Nasihin Masha (Jurnalistik untuk ISPRIMA), dan Asmono Wikan (lde kreatif dan desain untuk ISPRIMA dan lnMA).

Mereka menilai 792 entri cover dan rubrik yang datang dari 118 media cetak seluruh Indonesia, 48 Korporasi dan Lembaga serta 30 perguruan tinggi negeri dan swasta seluruh Indonesia.

Selain penghargaan IPMA, lnMA, IYRA dan ISPRIMA, SP5 juga memberikan penghargaan kepada 14 Tokoh Pers berusia 70 tahun keatas yang dipandang telah berjasa dan berkontribusi nyata bagi pertumbuhan dan perkembangan industri media cetak nasional dan asosiasi.

Menteri Komunikasi dan lnformatika, Rudiantara dijadwalkan hadir dan akan menyerahkan penghargaan ini kepada tokoh-tokoh pers tersebut.

Sementara itu, menggandeng Perpustakan Nasional, penghargaan juga diberikan kepada penerbit media cetak yang secara teratur dan konsisten menyerahkan dokumentasi penerbitannya melalui serah terima karya cetak dan karya rekam selama tahun 2016 kepada Perpustakaan Nasional.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Kepala Perpustakaan Nasional, Mohammad Syarif Bando kepada sejumlah penerbit media cetak.

 

Tinggalkan komen