Ini Strategi ARTOTEL Haniman – Ubud Sebagai Hotel yang Menjadi Tujuan Para Hipster di Ubud
Jakartakita.com – Seperti kita ketahui bersama, pesona Ubud sebagai tujuan wisata utama nyaris tak tertandingi.
Pemandangan yang memukau? Sudah pasti. Atraksi budaya? Hadir. Wisata kuliner? Begitu banyak pilihannya!
Dan dengan dibukanya ARTOTEL Haniman – Ubud pada bulan Juni 2018 lalu, desa spiritual ini akhirnya mendapatkan hotel desain terinspirasi seni yang selama ini ditunggu-tunggu di kawasan ini.
Berikut ini, ‘sejuta’ alasan mengapa Anda harus menjadikan ARTOTEL Haniman – Ubud sebagai rumah Anda ketika mengunjungi Ubud.
Hampir setiap sudut dari ke-22 kamar tidur telah dirancang secara matang oleh Bitte Design Studio. Anda akan menemukan permainan warna, tekstur, hingga lukisan dinding (mural) eksklusif yang dibuat khusus oleh seniman Indonesia kontemporer kenamaan, Kemal Ezedine.
Kesemuanya seolah jadi kesatuan gaya yang memiliki efek yang sepenuhnya unik, trendi dan orisinil.
Jadi, alih-alih menginap di sebuah hotel, Anda akan merasa seperti seorang tamu di tempat tinggal seseorang yang sangat chic.
Kenyamanan berpadu dengan kemewahan, seperti yang dibuktikan oleh tersedianya kasur King Koil, perlengkapan kamar mandi dari Sensatia Botanicals, dan speaker Echo Dot yang dikendalikan suara dengan Alexa built-in.
Bahkan, bathrobe (jubah mandi) pun hadir sebagai kejutan yang menyenangkan!
Lewat sudah masa dimana jubah mandi berbahan handuk yang berat dan tidak praktis. Versi ARTOTEL dibuat khusus dari kain tenun rayon berwarna hijau apel yang ringan dan bisa Anda ikat seperti kimono (begitu stylish, sehingga dapat dikenakan di depan umum layaknya sebuah gaun!) yang dirancang oleh rumah mode terkenal; Paulina Katarina.
Berbasis di pulau Bali, Paulina Katarina adalah kolaborasi dari dua bersaudara, Surya Paulina dan Ratna Katarina.
Terinspirasi oleh hijaunya nuansa Ubud serta tenun endek khas Bali, desain Paulina Katarina untuk ARTOTEL Haniman-Ubud bersifat eklektik, feminin dengan detil canggih dan pola tribal yang unik serta desain ‘serbaguna’ dari pakaian gaya casual chic ke potongan klasik yang tak lekang oleh waktu.
Di mana Anda bisa menemukan kedai yang menjual kopi yang nikmat, barang-barang ‘anti-mainstream’ dan butik pernak pernik unik, disanalah para hipster berkumpul, dan Ubud penuh dengan semua hal di atas.
Sementara tempat nongkrong hipster utama Ubud berpusat di sekitar lingkungan Monkey Forest yang trendi, ARTOTEL Haniman Ubud, adalah tujuan favorit ‘selebgram’ dan pasangan yang mencari tempat bernuansa romantis, terletak di jalan Jatayu yang tenang, tak jauh dari Yoga Barn.
Menurut Goya A. Mahmud selaku Bali Regional General Manager ARTOTEL Group, sebagaimana diketahui bersama, hotel butik dicirikan oleh suasana akrab yang dibangun dan gaya yang bersifat idiosynkratik.
“Meskipun sejatinya tidak ada definisi yang tegas tentang hotel butik, genre ini cenderung memiliki beberapa fitur yang bersifat umum,” terang Goya dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, baru-baru ini.
“Dalam menghadapi persaingan, kita harus bisa tampil beda lewat perhatian pada detil-detil pribadi serta akomodasi stylish dan menarik tentunya,” sambungnya.
Nah, jika gaya kota bertemu tropis adalah estetika pilihan Anda, maka tidak perlu mencari tempat lain saat mengunjungi Ubud.